Shell Lubricants Gelar Lomba Karya Tulis Berhadiah Ratusan Juta Hingga Diboyong ke China
Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum Shell Lubricants untuk mengundang para inovator Indonesia. Khususnya, mereka yang bergerak di bidang energi dan tribologi untuk mengikuti ajang kompetisi inovasi bertajuk Think Efficiency 2018. Ajang ini merupakan buah kerjasama Shell Lubricants Indonesia dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin).
Think Efficiency 2018 sendiri merupakan kompetisi inovasi yang terbagi ke dalam dua bidang utama, yakni energi dan tribologi. Melalui kompetisi ini, Shell ingin mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
“Dua bidang utama yang dipilih merupakan bidang kompetensi Shell. Dari sini, kami yakin sinergi dengan para inovator ini akan memberikan dampak yang positif untuk perkembangan teknologi di Indonesia pada masa yang akan datang,” ujar Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia dalam siaran resminya ke Marketeers.
Kompetisi ini terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia yang berusia minimal 17 tahun. Peserta dapat berupa individu atau pun kelompok dengan maksimal anggota kelompok terdiri dari empat orang. Para peserta pun dapat memilih satu dari dua kategori karya, inovasi energi atau inovasi tribologi.
Peserta dapat mengirimkan karya tulisnya dan diterima oleh panitia paling lambat sebelum 30 Juni 2018. Di ajang penghargaan inovasi ini menitikberatkan penilaian pada aspek originalitas, produk, dampak, dan keberlanjutan.
Dari seluruh karya yang masuk akan dipilih tiga finalis untuk masing-masing kategori yang
kemudian harus melakukan presentasi karya mereka secara terbuka pada tahap final untuk merebutkan total hadiah sebesar Rp 150 Juta Rupiah.
Tidak berhenti sampai di situ, Shell juga memberikan pembekalan ilmu lebih jauh untuk para
juara dari masing-masing kategori melalui rangkaian kunjungan ke Shell Technology Center
di Shanghai, Cina yang rencananya akan dilakukan pada Maret 2019. Di sana, para peserta akan berkesempatan melihat pengembangan teknologi terbaru sekaligus tambahan pengetahuan melalui proses diskusi dengan para ahli teknologi Shell.
Editor: Sigit Kurniawan