Kompetisi dalam dunia pemasaran digital (digital marketing) bagi perusahaan e-commerce asuhan SEA Group, Shopee tak terlepas dari persoalan viralitas. Poin ini diyakini Shopee menjadi indikator penting dalam kesuksesan konten pemasaran digital. Usai berhasil memviralkan iklan “Shopee: Sepedanya Mana” yang erat dengan sosok Presiden Joko Widodo, Shopee kembali berinovasi dan mendulang kesuksesan serupa seperti saat meraih kemenangan dalam kategori Iklan Paling Berkesan dalam Bright Awards Indonesia 2017. Lantas, apa kunci viralitas Shopee dalam membuat konten pemasaran?
Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee kepada Marketeers mengatakan, dalam menemukan konten yang tepat, Shopee selalu memastikan untuk menciptakan konten yang sesuai dengan karakteristik e-commerce, seperti tidak panjang lebar, dan tidak berulang dalam jangka waktu yang panjang (setidaknya berganti dalam enam bulan).
Materi Baby Shark pun diyakini Shopee sebagai materi yang tepat untuk menyentuh seluruh pasar di Indonesia usai konten “Shopee: Sepedanya Mana” menuai sukses. Keputusan ini diperkuat dengan tindakan mereka dalam menggunakan Brand Ambassador dari kalangan anak muda yang mereka anggap bisa memperkenalkan Shopee secara lebih luas kepada masyarakat Indonesia.“Kembali lagi, kami bicara konten yang ditujukan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tidak bisa hanya membuat konten yang menyentuh kelompok tertentu saja, untuk itu kami memilih Prilly Latuconsina yang kami yakini dapat menyentuh market secara luas,” kata Rezki.
Konten pemasaran Baby Shark pun dikemas dengan meng-highlight lirik lagu “di Shopee pi pi pi pi pi pi” sebagai ciri khas yang dapat dengan mudah diingat masyarakat. Hasilnya, Rezki mengatakan secara kualitatif konten iklan ini mendulang kesuksesan melebihi konten iklan terdahulu. Di YouTube saja, konten iklan yang baru diluncurkan pada Februari 2018 ini berhasil menarik lebih dari 24 juta penonton per 16 Mei 2018.
“Untuk itu, selalu diperlukan inovasi. Membuat konten yang viral kami mulai dengan memastikan isi konten yang pasti diketahui semua orang, relatable, dan direct tanpa harus pikir panjang,” ungkap Rezki.
Editor: Sigit Kurniawan