Siapa Bilang Media Konvensional Sudah Ditinggalkan Anak Muda?

marketeers article

Ternyata masing-masing media memiliki posisi sendiri di hati anak muda. Meluasnya penggunaan internet tidak membuat anak muda serta merta meninggalkan media lain yang notabene lebih tidak praktis.

Survei MarkPlus Insight bertajuk Youth Monitoring 2015di 18 kota Indonesia mengatakan, ketika membutuhkan informasi yang cepat, memang internet solusinya. Anak mudayang ingin mengonfirmasi berita yang didapatkan, pasti langsung membuka internet browser-nya untuk klarifikasi. Akan tetapi sebetulnya mereka tidak serta merta percaya begitu saja terhadap apa yang ada di internet. Biasanya untuk hal yang penting, mereka mengklarifikasi ulang lewat media lain.

Ketika membutuhkan informasi yang detail, mereka mencari media cetak. Oleh karena itu, tidak benarlah adanya bahwa media cetak sudah 100% ditinggalkan oleh anak muda. Lain halnya ketika membutuhkan penyajian yang menghibur dan kreatif, mereka membuka majalah. Rupanya media yang satu ini masih disukai karena perannya yang menghibur, khususnya jika hadir dengan tampilan yang menyenangkan.

Namun, dari semua media yang ada, televisi masih diakses oleh mayoritas anak muda dengan porsi 74,5%. Meskipun dalam FGD, responden mengatakan mereka tidak menaruh perhatian 100% karena melihat televisi sembari melakukan aktivitas lain, seperti browsing, chatting, atau lainnya.

Hal ini diamini oleh Martin Jimi President Director PT Akasha Wira International Tbk – Makarizo. Meski perkembangan internet saat ini sedang naik daun, ternyata televisi masih menjadi kanal yang dianggap paling efektif bagi Makarizo untuk menjalankan marketing komunikasi mereka. “Berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Google Ads, hingga Periscope juga kami lirik. Semua platform ini harus terus diamati guna membangun komunikasi yang efektif dengan konsumen,” tutup Jimi.

So, kalau ditanya media mana yang paling cocok untuk promosi produk, jawabannya adalah kembali lagi kepada informasi apa yang ingin disampaikan. Informasi yang dalam sebaiknya disampaikan lewat media cetak, informasi yang dinamis lewat internet, dan informasi ringan lewat televisi.

 

Artikel selengkapnya bisa Anda dapatkan
di Majalah Marketeers edisi November 2015

Related

award
SPSAwArDS