Siapa Penguasa E-Commerce Singapura?

marketeers article

Indonesia dilanda gelombang e-commerce sejak lima tahun terakhir. Hal itu juga tak lepas dari pengaruh Singapura sebagai proyek percontohan keberhasilan e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Lantas, siapa penguasa penjualan daring di Negeri Singa itu?

Lembaga riset Euromonitor International merilis temuan bawah pada sepanjang tahun 2017 lalu, Qoo10 memimpin sektor e-commerce Singapura dengan menguasai 32,6% dari total pangsa pasar (lihat statistik).

Hal ini membuat Qoo10 unggul atas beberapa pemain e-commerce global seperti Amazon dan Apple, yang masing-masing mengempit pangsa pasar 11,5% dan 11%. Qoo10 didirikan pada tahun 2010 dan telah memiliki tiga juta anggota terdaftar.

Qoo10 merupakan e-commerce yang hadir di Singapura, namun didirikan oleh pengusaha asal Korea Selatan Ku Young. Sebelumnya, Qoo10 bernama GMarket. Setelah eBay membeli 49% sahamnya senilai US$ 1,2 juta, namanya diubah seperti saat ini.

Qoo10 berhasil mengungguli ritel online asal Singapura Shopee yang belum masuk ke dalam sepuluh besar penguasa pangsa pasar online shopping di negeri itu.

Tren tersebut sejalan dengan data sebelumnya yang diterbitkan situs meta-search iPrice yang menunjukkan Qoo10 sebagai marketplace yang paling banyak dikunjungi di Singapura, dengan 13,4 juta kunjungan per bulan pada triwulan pertama 2018.

Sejumlah angka ini mencerminkan pertumbuhan sektor e-commerce dan kian populernya belanja daring di keseharian warga Singapura. Euromonitor juga memperkirakan bahwa omzet online shopping di negeri itu melonjak dengan CAGR sekitar 21,3% selama 2012-2017, menjadikan yang tertinggi di kawasan ASEAN.

Meski menjadi jawara di Singapura, Qoo10 nampaknya sulit merangsek pasar e-commerce Indonesia dimana pemain lokal seperti Tokopedia dan Bukalapak cukup dominan di negerI ini. Rakuten, perusahaan online shopping asal Jepang memutuskan untuk hengkang berbisnis di Indonesia karena persaingan yang ketat.

Editor: Sigit Kurniawan

Related