Siapkan Regenerasi Konsumen, Spotify Rilis Spotify Kids

marketeers article

Spotify berupaya melakukan regenerasi penggunanya. Salah satunya menyasar kalangan anak-anak yang kelak akan menjadi masa depan pengguna Spotify. Hal ini diwujudkan dengan merilis aplikasi Spotify Kids.

Menurut Alex Norström, Chief Premium Business Officer Spotify, Spotify berkomitmen untuk menghadirkan konten audio seperti musik dan cerita ke lebih banyak orang dengan lebih banyak cara termasuk generasi pendengar berikutnya.

“Itulah mengapa kami memutuskan untuk meluncurkan aplikasi mandiri yang dirancang dengan mempertimbangkan keselamatan khusus untuk anak-anak dan keluarga,” terangnya.

Baginya, anak-anak yang mengonsumsi konten audio, seperti musik dan cerita, bukanlah fenomena baru. Tetapi sebagian besar pengalaman audio dibangun dengan mempertimbangkan sisi orang dewasa. Hal tersebut tentunya tidak mudah untuk digunakan oleh anak-anak.

“Spotify Kids lahir dari keinginan untuk membuat taman bermain suara hanya untuk anak-anak. Membangun tempat di mana anak-anak dapat menjelajahi musik dan cerita favorit mereka dalam lingkungan yang menyenangkan. Konten tersebut bebas iklan dan dipilih sendiri oleh tim editor, dan pengalamannya penuh dengan warna,” tambah Alex.

Spotify Kids saat ini tersedia khusus untuk pelanggan Premium Family.Konten dalam Kids dipilih langsung oleh tim editor, yang memiliki hampir 100 tahun pengalaman konten kurator untuk anak-anak. Beberapanya datang dari beberapa merek, seperti Nickelodeon, Disney, Discovery Kids, dan Universal Pictures.

“Di luar konten, seluruh pengalaman pengguna Spotify Kids terlihat dan terasa berbeda dari aplikasi Spotify. Ini dibuat untuk anak-anak, dengan keterampilan kognitif spesifik mereka dalam pikiran, dan memancarkan suasana yang menyenangkan, akrab, menyenangkan, dan cerah,” lanjutnya.

Bagi Alex, membuat aplikasi khusus ini bukanlah tugas yang mudah. Alex beserta tim harus memahami kebutuhan orang tua dan memastikan mereka akan memiliki ketenangan pikiran tentang konten yang dikonsumsi anak-anak mereka. Sebelum diluncurkan, Spotify menghabiskan waktu setidaknya lebih dari dua tahun untuk mempelajari karakteristik anak-anak.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related