Dewan Energi Nasional (DEN) meminta adanya aksi nyata pemerintah dalam upaya mendukung transisi energi. Oleh karena itu, konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) diminta dimasifkan untuk sekaligus mendukung kemandirian energi nasional.
Eri Purnomohadi, Anggota DEN mengatakan pihaknya telah menyiapkan roadmap transisi energi untuk menunjang program pemerintah dalam mengejar target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Bila tidak ada aral melintang peta jalan tersebut akan rampung pada tahun ini.
“DEN menyiapkan roadmap transisi energi nasional diperkirakan akan selesai pada akhir tahun,” kata Eri.
Menurut Eri, salah satu hal yang diusung dalam roadmap transisi energi adalah konversi BBM ke BBG. Upaya perubahan penggunaan bahan bakar tersebut pun masuk dalam program transisi energi.
“Dari BBM ke gas termasuk konsep transisi energi,” ujar Eri.
Eri mengungkapkan sejak awal DEN mendorong pemanfaatan gas bumi yang berasal dari sumur gas di dalam negeri. Pasalnya, hal itu bisa untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor, baik industri, rumah tangga dan transportasi sehingga dapat mengurangi impor bahan bakar.
“Kita memang sejak awal meningkatkan pemanfaatan gas domestik. Termasuk gas DME (Dimethyl Ether) dari batu bara untuk mengurangi impor LPG (Liquefied Petroleum Gas),” tutur Eri.
Mulyanto, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menambahkan program konversi BBM ke BBG merupakan langkah positif di tengah melonjaknya konsumsi minyak. Apalagi, harga minyak mentah dunia tengah meningkat pesat sehingga konversi diharapkan membuat porsi penggunaan BBM makin berkurang.
“Ini program yang bagus, khususnya menggunakan gas alam. Karena dapat mengurangi konsumsi BBM kita,” katanya.