Empat perusahaan yang terdiri dari BUMN dan swasta berkolaborasi unuk mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia. Keempat perusahaan tersebut ialah Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama (TBS), Pertamina, Gogoro, dan Gesit.
Sinergi ini dijalankan seiring dengan isu prioritas yang dibawa oleh Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit. Salah satu isu tersebut terkait dengan transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Dalam peluncuran kolaborasi tersebut, Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia menghargai keempat perusahaan tersebut untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Ia berharap, kolaborasi tersebut dapat menjawab target pemerintah pada tahun 2030.
“Pemerinta sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan, termasuk kendaraan listrik. Saya sangat menghargai keberanian empat perusahaan ini. Saya harap ini dapat sesuai dengan target di tahun 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29% hingga target jangka panjang, yaitu tahun 2060 dengan emisi nol atau net zero carbon,” kata Jokowi.
Kolaborasi ini akan memanfaatkan masing-masing keahlian dari keempat perusahaan untuk semakin mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. Electrum akan bertindak sebagai integrator dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Pandu Sjahrir, Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS mengatakan bahwa untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem tersebut. Di sinilah peran yang diambil oleh Electrum.
“Lewat sinergi erat bersama BUMN dan swasta, kami percaya adopsi bisa terakselerasi. Tidak hanya mendorong penggunaan, Electrum juga akan memastikan infrastruktur tersedia dengan baik, sehingga masyarakat tidak ragu untuk memanfaatkannya,” jelas Pandu.
Kolaborasi ini turut ditandai dengan hadirnya layanan GoRide Electric di aplikasi Gojek untuk uji coba komersial di wilayah Jakarta. Sebelumnya, Gojek bersama Electrum dan Pertamina telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik. Hasilnya, pemanfaatan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh mitra driver dan konsumen.
Kevin Aluwi, Direktur Electrum dan CEO & Co-Founder Gojek menyampaikan bahwa motor listrik sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia, sebab penggunaan motor lebih banyak dibandingkan mobil. Dengan uji coba komersial motor listrik, Gojek juga bisa mendapatkan berbagai insight dari sisi driver maupun konsumen,
“Dengan uji coba komersial motor listrik untuk mitra driver Gojek, kami bisa mendapatkan berbagai insight dari dua sisi, yaitu penumpang dan juga driver. Insight itulah yang akan kami manfaatkan unuk menjadi rencana bisnis Electrum kedepannya,” tutur Kevin.
Sedangkan, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga akan memperluas jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (battery charging station) dan stasiun penukaran baterai motor listrik (battery swapping station) di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamia menegaskan bahwa Pertamina berkomitmen untuk mendukung rencana pemerintah melakukan transisi energi. Perusahaan akan terus bergerak untuk memperluas jaringan Battery Swapping Station di Indonesia.
“Kami sebagai pemain utama sektor energi di Indonesia akan terus bergerak mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi di bidang kendaraan listrik. Kami akan aktif mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik dan memperluasnya ke seluruh Indonesia,” tegas Nicke.
Sementara itu, Muhammad Samyarto, Direktur Utama PT Wika Indutri Manufaktur (WIMA) menjelaskan bahwa Indonesia telah merencanakan transformasi mobilitas menuju kendaraan bertenaga listrik. Melalui kolaborasi ini, Gesits sebagai penyedia motor listrik beserta infrastrukturnya percaya dapat mengejar target pemerintah.
“Kami di Gesits percaya kolaborasi bersama Electrum, Pertamina dan Gogoro dapat mempercepat realisasi dari janji kami, yaitu untuk transisi penggunaan energi berkelanjutan dan membangun masyarakat untuk membangun kendaraan ramah lingkungan dan penggerak daya yang lebih efisien,” sahut Samyarto.
Horace Luke, Founder, CEO dan Chairman of the Board of Gogoro menyampaikan dalam kolaborasi ini, Gogoro menyediakan teknologi baterai swap yang merupakan generasi baru sumber daya listrik. Teknologi ini menyediakan platform terbuka bagi kendaraan roda dua untuk memperkenalkan kendaraan listrik yang dapat diisi dayanya dengan lebih cepat, aman dan murah.
“Gogoro memperluas kemitraan ini untuk mengubah wajah transportasi perkotaan di Indonesia. Dengan adanya kemitraan ini, mitra driver Gojek dan masyarakat dapat memanfaatkan kendaraan listrik yang berkelanjutan” tutup Horace.
Editor: Eko Adiwaluyo