Sinergi Electrum dan Pertamina NRE Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Electrum resmi menjajaki kolaborasi bersama Pertamina New and Renewable Energy (NRE) untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Sejumlah aspek yang ada di dalamnya terkait dengan infrastruktur baterai seperti pengembangan teknologi, manufaktur, dan komersialisasi.
Langkah ini merupakan penegasan dari Electrum untuk terus membangun ekosistem kendaraan listrik. Perusahaan mengaku siap untuk menciptakan ekosistem yang terintegrasi dan lengkap di Indonesia.
BACA JUGA: Pertamina Jamin Pasokan Energi di Puncak Perhelatan KTT G20
“Bersama Pertamina, kami siap mendukung tercapainya target transformasi energi nasional. Potensi adopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan kolaborasi menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk swasta dan BUMN agar ekosistem kendaraan listrik dapat berkembang secara optimal dan dapat dimanfaatkan secara luas,” kata Patrick Adhiatmadja, Managing Director Electrum dalam pernyataan resminya.
Patrick juga mengungkapkan Indonesia telah berada di jalur yang tepat untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik. Pengembangan ekosistem ini dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi nasional hingga US$ 10 miliar serta sekitar 200.000 lapangan pekerjaan baru hingga tahun 2030.
BACA JUGA: Kuartal III 2022, PGN Kantongi Laba Bersih Rp 4,54 Triliun
Ia menekankan tiga keunggulan utama dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air. Pertama, Indonesia merupakan pasar motor roda dua terbesar di Asia Tenggara.
Kedua, Indonesia sudah memiliki kemampuan dalam manufaktur kendaraan bermotor. Ketiga, cadangan nikel terbesar dunia ada di sini.
Untuk bahan utama pembuatan baterai, kita seharusnya tidak perlu khawatir. Ketiga hal ini menunjukkan pentingnya penggarapan potensi motor listrik dilakukan dengan serius karena, sudah banyak investor global yang tertarik kepada Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur baterai merupakan salah satu solusi untuk memastikan akselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengembangan kendaraan listrik harus berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur baterainya,” ujar Patrick.
Kolaborasi Electrum dengan berbagai pihak, salah satunya Pertamina NRE menjadi salah satu contoh langkah strategis yang dilakukan untuk menghadirkan ekosistem inklusif dan inovatif.
“Perubahan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik cepat atau lambat pasti terjadi. Kami berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kami yakin kolaborasi dengan berbagai pihak akan mempercepat pengembangan ekosistem ini, termasuk kerja sama strategis dengan Electrum,” tutur Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE.
Editor: Ranto Rajagukguk