Kementerian Perdagangan bersama Yayasan Danamon Peduli bersinergi memberikan Anugerah Pancawara 2017. Program ini adalah ajang apresiasi yang diberikan kepada penggerak Pasar Rakyat baik dari pemerintah daerah, BUMD, maupun swasta yang berhasil mengelola, mengembangkan, dan berinovasi. Tujuan dari acara ini adalah untuk memicu peningkatan daya saing pasar rakyat di Tanah Air yang dinilai sulit berkembang.
“Dari Kementerian Perdagangan ada misi untuk merevitalisasi 5000 pasar rakyat yang sampai saat ini sudah lebih dari 2000 pasar kami revitalisasi. Dengan penghargaan ini diharapkan dapat memicu inovasi dan daya saing dari para pengelola,” ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti pada konferensi pers Anugerah Pancawara di Kemendag Jakarta, Kamis (26/10/2017)
Tjahya melanjutkan, pihaknya berkonsentrasi bukan hanya daya saing pasar rakyat saja, tapi peningkatan kesejahteraan pedagang dan daerah, kelancaran logistik, dan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat. Dari sini, pentingnya inovasi dari para pengelola sangat dituntut.
“Dimulai dari program ini, kami juga tengah mengajukan kepada pemerintah untuk dibuatkan Hari Pasar Nasional. Sebenarnya hari pasar sudah ada di beberapa daerah, namun yang skala nasional belum ada,” ujar Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi.
Dalam perkembangannya, pasar rakyat juga sudah didorong untuk menggunakan teknologi seperti pembayaran transaksi nontunai atau e-payment. Restu menambahkan bahwa kondisi pasar rakyat yang ada di Indonesia saat ini sangat mungkin melakukan lompatan dalam penggunaan teknologi tersebut. Namun, masih diperlukan edukasi.
“Kami terus mengajak para pengelola untuk berinovasi. Misalnya saja dengan menggelar berbagai kegiatan yang sedang ngetren di masyarakat agar orang-orang mau kembali ke pasar, tidak melulu ke mall,” tutup Restu.
Editor: Eko Adiwaluyo