Ne Zha 2: The Sea’s Fury akhirnya hadir di bioskop Indonesia mulai 21 Maret 2025. Film animasi asal Cina ini berhasil meraup lebih dari US$ 1 miliar, menjadikannya film animasi terlaris sepanjang masa, bahkan melampaui Inside Out 2.
Ini merupakan sekuel dari Ne Zha: Birth of the Demon Child yang tayang pada tahun 2019. Film ini tak hanya menyuguhkan aksi spektakuler dan visual menawan, tetapi juga menyimpan kisah yang berakar pada filosofi klasik Cina.
Ya, Ne Zha 2 mengangkat legenda The Investiture of the Gods dengan menggali pemikiran dari berbagai aliran filsafat Cina. Salah satunya Taoisme yang menyoroti keseimbangan antara baik dan jahat, yang mana merepresentasikan konsep Yin dan Yang lewat karakter Ne Zha dan Ao Bing.
BACA JUGA: Sinopsis Novocaine, Aksi Pria Kebal Rasa Sakit Hadapi Perampok
Film garapan sutradara Yu Yuang ini juga mengadopsi filsafat konfusianisme, yang menekankan pentingnya nilai keluarga dan kebajikan. Salah satu momen paling emosional dalam film adalah ketika ibu Ne Zha, Lady Yin, rela menanggung rasa sakit demi anaknya.
Penasaran dengan bagaimana filosofi-filosofi tersebut diterjemahkan ke dalam sebuah film berdurasi 145 menit? Berikut sinopsisnya:
Sinopsis Ne Zha 2
Film ini kembali mengikuti perjalanan Ne Zha, seorang dewa muda yang dikenal karena sifat pemberontaknya. Dalam mitologi China, Ne Zha adalah sosok yang menentang aturan langit dan berjuang menentukan nasibnya sendiri.
Setelah kejadian di film pertama, Ne Zha 2 melanjutkan kisah sang pahlawan muda. Kali ini, Ne Zha dan Ao Bing, putra Raja Naga, menghadapi tantangan besar.
Mereka kehilangan tubuh fana dan harus menemukan cara untuk mendapatkannya kembali agar bisa hidup di dunia manusia.
BACA JUGA: The Apothecary Diaries, Anime yang Wajib Ditonton
Dalam perjalanan ini, mereka menghadapi berbagai rintangan, termasuk musuh kuat serta konflik batin yang menguji persahabatan mereka. Di sisi lain, Taizi Zhenren, seorang tokoh penting, berencana memanfaatkan teratai tujuh warna untuk mengembalikan tubuh mereka.
Namun, situasi menjadi semakin rumit ketika Shen Gongbao membebaskan empat raja naga yang telah lama dikurung di laut dalam. Salah satunya adalah Raja Naga Laut Timur Ao Guang, uang berencana menghancurkan Chentangguan, kampung halaman Ne Zha.
Demi melindungi orang-orang yang ia sayangi, Ne Zha harus berjuang habis-habisan dan siap mengorbankan segalanya. Akankah Ne Zha akhirnya menyadari bahwa dirinya hanya sekadar “anak iblis” yang ditakdirkan untuk membawa kehancuran, atau bisa menciptakan jalannya sendiri?
Temukan jawabannya di bioskop mulai 21 Maret!
Editor: Ranto Rajagukguk