Sinopsis SANA: Let Me Hear, Teror Baru dari Sutradara Film Legendaris JU-ON

marketeers article
SANA: Let Me Hear (Foto: GV Mobile)

Masih ingat dengan film horor legendaris Jepang berjudul JU-ON? Sang sutradara, Takashi Shimizu, kini kembali membawa teror baru melalui SANA: Let Me Hear yang sudah bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai 30 Oktober 2024.

Shota Sometani dan Nagisa Shibuya didapuk menjadi pemeran utama dalam film ini. Selain itu, ada pula sederet aktor ternama lainnya, seperti Ikoi Hayase yang pernah bermain dalam Worlds Apart, juga ada Towa Araki yang pernah bermain dalam Rurouni Kenshin: The Final.

Lantas, teror seperti apa yang kali ini dibawa oleh Shimizu? Berikut sinopsis SANA: Let Me Hear selengkapnya:

BACA JUGA: Bocoran Pertarungan Luffy vs Kizaru dalam One Piece Arc Egghead

Sinopsis

SANA: Let Me Hear mengikuti kisah Honoka Kimijima, seorang guru sementara yang ditugaskan memimpin kelas tambahan selama liburan musim panas. Bersama lima siswa, termasuk Hitomi Miura  dan Takeru Maekawa, Honoka mengalami kejadian tragis.

Kejadian mistis tersebut mulai muncul sejak seorang siswi tiba-tiba melompat dari atap sekolah dan meninggal di depan matanya. Tragedi inilah yang menjadi awal dari rentetan peristiwa aneh yang merayap masuk ke dalam kelasnya.

Honoka dan para muridnya menemukan petunjuk berupa foto seorang siswi bernama Sana dari buku tahunan tahun 1992. Mereka pun mendapati bahwa Sana berusaha mengumpulkan suara semua orang untuk menciptakan sebuah lagu.

BACA JUGA: Akhir Cerita Sisakan Misteri, Akankah Agatha All Along Lanjut ke Season 2?

Lagu itu ternyata bukan karya biasa, melainkan membawa kutukan yang mengerikan. Setelah menemukan lagu terkutuk ini, Honoka dan murid-muridnya menyadari bahwa setiap orang yang mendengarnya berpotensi menjadi korban peristiwa tragis selanjutnya.

Ketegangan makin memuncak saat mereka menyelidiki misteri di balik lagu tersebut dengan mempertaruhkan nyawa. Apakah mereka dapat menguak misteri di balik kutukan ini? Saksikan kisah SANA: Let Me Hear selengkapnya di jaringan bioskop CGV dan Cinepolis.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS