Sitebeat Connect 2020: Penting bagi UKM untuk Memiliki Website
Dunia usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Badan Pusat Statistik mencatat, tahun 2016 ada sekitar enam sampai delapan juta pengusaha di Indonesia. Lebih dari itu, terdapat 26,2 juta bisnis online di negeri ini. Bahkan, diprediksi nilai pasar online bisa mencapai Rp 910 triliun pada tahun 2022. Melihat besarnya potensi ini, brand web developer Sitebeat menggelar ajang diskusi Sitebeat Connect 2020.
“Transformasi digital tak bisa dibendung lagi. Para pengusaha mulai mengekspansikan bisnisnya di dunia online, tak terkecuali para peritel, seperti UKM. Banyak dari mereka yang memanfaatkan marketplace dan media sosial sebagai tempat menjalankan usaha,” ujar Tim Schibli, General Manager Indonesia Sitebeat saat ditemui di Sitebeat Connect 2020 di Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Di sisi lain, masih banyak UKM yang belum memandang penting peran sebuah website sebagai rumah dari usaha mereka. Untuk itu, Sitebeat melakukan berbagai upaya edukasi. Salah satunya melalui Sitebeat Connect 2020. Sitebeat sendiri kini telah membuat lebih dari 150 ribu web dari 130 ribu pengguna secara global.
“Website ini memainkan peran yang cukup strategis untuk para pengusaha. Selain untuk halaman profil yang mampu membangun kepercayaan konsumen, website juga bisa menjadi kanal penjualan,” papar Farid Arrisyad, Senior Specialist Performance Marketing dreamscape Network selaku perusahaan induk Sitebeat.
Di dalam presentasinya, Farid membagikan tiga kunci membangun brand dan konten digital. Pertama, brand bisa dibangun sesuai dengan asosiasi yang ingin diingat oleh orang. Di sini, penting bagi Anda untuk membuat nama brand tidak sembarangan. Selain agar mudah diingat, Anda juga perlu memerhatikan posisinya di dunia maya.
“Buatlah nama brand yang mudah diingat dan mudah diucapkan. Jangan asik sendiri. Pasalnya, 50% pencarian di mesin pencari ke depannya menggunakan suara (voice command),” papar Farid.
Kedua, brand harus mudah dilihat dan dicerna audiens. Hal ini bisa diwakili dari sebuah logo. Penentuan logo dan warnanya juga tidak bisa asal. Pasalnya, logo memiliki unsur psikologis yang memengaruhi audiens. Lihat saja, banyak restoran yang menggunakan warna merah dan kuning, atau bank dan perusahaan teknologi banyak yang menggunakan warna biru. Hal ini tentu ada alasannya. Ketentuan ini juga berlaku saat Anda mendesain sebuah website.
Ketiga, brand yang kita miliki harus mampu dan mudah diucapkan orang. Hal ini akan mendukung strategi word of mouth (WOM) Anda -yang hingga kini masih dinilai efektif menjaga citra merek dan mengakuisisi pelanggan. Untuk membangun WOM sendiri, Anda bisa melakukannya dengan menjaga layanan dan tingkat kepuasan pelanggan Anda.
“Semua hal ini bisa Anda suarakan melalui sebuah website. Kami pun menyediakan beragam layanan, mulai dari media pembuatan website secara gratis, paket berbayar, hingga SitebeatPRO yang keseluruhan proses hingga performa website Anda akan kami jaga,” jelas Farid.
Bangun engagement
Selain menjadi media edukasi, Sitebeat Connect 2020 menjadi upaya brand asal Singapura ini untuk membangun engagement dengan para pengusaha di Indonesia.
“Selain aktivitas online, kami manfaatkan ajang ini agar bisa bertatap muka secara langsung dengan target konsumen kami. Kami pun akan membuat ajang semacam ini rutin setiap bulannya. Selain itu, tahun ini, kami ingin mengekspansikan bisnis ke kota lain, seperti Bandung dan Surabaya,” tutup Tim.