YouTube baru-baru ini membuat langkah tegas untuk menghadapi pengguna yang menggunakan ad blocker. Jika pengguna terdeteksi menggunakan ad blocker, maka video yang ditonton akan langsung menuju akhir durasi.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi pendapatan dari iklan yang menjadi sumber utama pemasukan bagi YouTube dan para kreatornya. Dilansir dari PhoneArena pada Selasa, (28/5/2024), dalam beberapa waktu terakhir, pengguna ad blocker mulai mendapatkan notifikasi yang memperingatkan mereka tentang kebijakan baru ini.
Jika ad blocker tetap diaktifkan, YouTube tidak akan menampilkan video, melainkan langsung melewati konten tersebut, sehingga pengguna tidak dapat menonton video yang mereka inginkan. Di Indonesia, skema YouTube ini masih belum dirasakan penggunanya.
BACA JUGA: Pencarian Gen Z Mulai Beralih ke TikTok, IG, dan YouTube
Kebijakan ini muncul setelah banyaknya keluhan dari para kreator konten yang merasa dirugikan dengan adanya ad blocker.
Mengingat, iklan merupakan sumber pendapatan utama bagi kreator di YouTube, dan penggunaan ad blocker secara langsung memberi dampak pada penghasilan mereka.
Dengan langkah baru ini, YouTube berharap dapat meningkatkan pendapatan iklan dan memastikan bahwa kreator mendapatkan kompensasi yang adil untuk konten yang mereka buat.
YouTube sendiri memberikan pilihan bagi pengguna untuk tetap menonton video tanpa iklan melalui layanan berlangganan bernama YouTube Premium.
Dengan berlangganan, pengguna dapat menikmati konten tanpa gangguan iklan serta mendapatkan fitur tambahan seperti pemutaran dalam background dan akses ke YouTube Music.
BACA JUGA: Survei Gen Z: Instagram Lebih Populer Dibanding YouTube dan TikTok
Reaksi dari pengguna pun beragam. Beberapa pengguna merasa kebijakan ini mengganggu pengalaman menonton mereka, sementara yang lain memahami alasan di balik kebijakan tersebut dan mendukung langkah YouTube untuk melindungi pendapatan kreator dengan menghilangkan ad blocker.
Di era digital ini, ad blocker telah menjadi alat yang umum digunakan untuk menghindari iklan yang dianggap mengganggu. Langkah ini menunjukkan komitmen YouTube untuk menciptakan ekosistem yang lebih adil bagi semua pihak yang terlibat, baik itu penonton, pengiklan, maupun kreator.
Kebijakan ini juga bisa menjadi awal bagi platform lain untuk mengambil langkah serupa dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh penggunaan ad blocker.
Editor: Eric Iskandarsjah