Skibidi Toilet kembali meresahkan sejumlah orang tua. Betapa tidak, anak-anak mereka kerap memparodikan konten itu dengan meniru gerakan khasnya, seperti berjongkok, menggerakan mata, kepala, hingga menyanyikan lagu aneh.
Tidak hanya di rumah, kebiasaan yang demikian bahkan terbawa sampai ke sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwa anak menyaksikan Skibidi Toilet dalam durasi yang cukup lama, atau bisa dibilang sering menontonnya.
Skibidi Toilet sendiri merupakan serial animasi buatan DaFuqBoo, animator asal Georgia. Sejak pertama kali ditayangkan di YouTube pada Februari 2023, rata-rata tiap episodenya ditonton lebih dari 100 juta kali.
BACA JUGA: Sulli Akui Hidupnya ‘Disetir’ sang Ibu, Pertanda Helicopter Parenting?
Kontennya sendiri menceritakan tentang fantasi aneh yang mana ada “pasukan toilet” yang ingin menguasai dunia. Pasukan ini digambarkan berupa sosok kepala manusia yang bernyanyi dan muncul dari dalam lubang toilet.
Dalam setiap episodenya, mereka bertarung dengan orang-orang yang kepalanya terbuat dari benda seperti kamera, speaker, dan televisi. Adapun setiap serial dari Skibidi Toilet ini aksinya dilakukan tanpa dialog dan alur yang jelas.
Gambaran serta alur cerita yang absurd itu tentu berdampak pada anak. Kebiasaan menonton berulang-ulang berpotensi menyebabkan sejumlah efek negatif. Merangkum berbagai sumber, berikut ulannya:
Mengganggu Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dan emosional anak belum benar-benar matang, sehingga mereka belum bisa menilai atau mengambil keputusan. Karena itu, menonton konten dengan gambaran dan jalan cerita yang aneh dapat menimbulkan dampak yang berbahaya.
Kemampuan yang belum matang itu akan membuat anak mempelajari perilaku orang di sekitarnya. Hal ini lantas akan berimbas pada pola pikirnya hingga memengaruhi cara anak bertindak dan memperlakukan orang lain.
BACA JUGA: Ahyeon Suka Lakukan Sit Up saat Persiapan Debut, Apa Manfaatnya?
Dengan kata lain, ketika anak melihat perilaku kekerasan dan terbiasa melihat tayangan aneh, sangat mungkin bagi mereka untuk melakukan tindakan yang aneh, menyimpang, dan tidak sesuai norma.
Menirukan gerakan aneh dan mengganggu juga bisa berdampak pada orang-orang di sekitarnya. Misalnya saja, anak akan dianggap aneh oleh teman-temannya karena hal yang dilakukannya tidak lazim.
Tontonan yang demikian pun berpotensi meningkatkan kemungkinan anak mengalami masalah emosional, seperti timbulnya rasa cemas dan takut berlebihan. Dengan begitu, dapat menghambat perkembangan mental emosional mereka.
Mengingat banyaknya bahaya yang mengancam kondisi psikis anak, ada baiknya orang tua mengawasi si kecil ketika mereka bermain gadget. Pastikan ia tidak terlalu sering menonton konten yang aneh seperti Skibidi Toilet.
Editor: Ranto Rajagukguk