Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berkomitmen untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha, pabrikan, vendor, dan usaha mikro kecil menengah (UKM) sebagai pendukung utama industri hulu migas.
Upaya penguatan kapasitas ini telah menunjukkan dampak positif, terbukti dengan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 61,18% selama periode Januari hingga Oktober tahun ini, melampaui target pemerintah sebesar 57%.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian tersebut. Menurutnya pencapaian Ini perlu disyukuri.
“Hingga Oktober kemarin, capaian TKDN Hulu Migas melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 57%. Saya optimistis angka ini terus meningkat hingga akhir tahun 2023,” kata Nanang.
BACA JUGA: Himpunan Bank Milik Negara Siap Dukung Industri Hulu Migas
Dalam Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0, SKK Migas menekankan target penguatan demand/supply, pengembangan kompetensi, dan penguatan kebijakan.
Rencana ini mencakup produksi minyak sebanyak 1 juta barrel dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030, meningkatkan multiplier effect industri hulu migas, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Nanang menyampaikan hal ini dalam rangkaian Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 di berbagai wilayah kerja SKK Migas, termasuk Jawa, Bali, Madura, Nusa Tenggara, Papua, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera Bagian Utara, dan Sumatera Bagian Selatan.
SKK Migas berencana menyelenggarakan Forum Kapasitas Nasional III 2023 di Jakarta pada 23-24 November 2023. Acara ini diharapkan menjadi puncak kegiatan Forum Kapasitas Nasional tahun ini dan akan melibatkan partisipasi aktif para stakeholder industri hulu migas.
BACA JUGA: Industri Migas RI Masih Menjanjikan, Investasinya Capai US$ 10,61 Miliar
“Kami berupaya memperkuat demand dan supply di berbagai tingkatan, baik itu dalam skala daerah, nasional, maupun internasional. Langkah ini menjadi fondasi dalam pembinaan perusahaan atau pabrikan dalam negeri dan UKM, yang mencakup penguatan strategi bisnis dan pengembangan keterampilan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Nanang.
Sejalan dengan upaya penguatan kapasitas, SKK Migas juga mendorong pelaku industri hulu migas dan perusahaan penunjangnya untuk terlibat dalam pertemuan, negosiasi, dan kerja sama dengan pelaku industri global.
Contohnya adalah keikutsertaan di ajang ADIPEC 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang menghasilkan kesepakatan bisnis substansial, termasuk MoU untuk ekspor produk fabrikasi metal dan pembangunan kapal VLGC dan LPG Cargo.
Dengan penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional III 2023 di Jakarta, SKK Migas membawa tema ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional’. Acara ini akan melibatkan sejumlah menteri terkait dan menampilkan booth dari berbagai KKKS, UKM, perusahaan penyedia barang/jasa, serta asosiasi industri dan usaha.
Editor: Ranto Rajagukguk