SKK Migas Setujui EOR, Pertamina Sumbangkan Pendapatan Negara Rp 4,8 Triliun
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyetujui usulan Plan of Development (POD) Steamflood Enhanced Oil Recovery (EOR) atau injeksi uap di Lapangan Rantaubais Tahap-1. Dengan langkah ini, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan bisa memberikan pendapatan negara sebesar Rp 4,8 triliun.
Sebagai informasi, steamflood merupakan sebuah metode EOR yang mana uap diinjeksikan ke dalam reservoir untuk meningkatkan angka recovery minyak. Adapun SKK Migas telah memberikan persetujuan sejak 1 Desember 2023.
BACA JUGA: PGN Sepakati Perpanjangan Jual-Beli Gas di Bok Corridor
Chalid Said Salim, Direktur Utama PHR menuturkan Lapangan Rantaubais Tahap-1 memiliki nilai investasi sebesar Rp 3,7 triliun. Dengan adanya persetujuan tersebut, perseroan bergerak cepat mengejar target produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030.
“Kami siap melakukan kinerja terbaik untuk mengembangkan Lapangan Rantaubais dengan mengimplementasikan metode steamflood EOR untuk menghasilkan produksi terbaik dari Wilayah Kerja (WK) Rokan,” ujar Chalid melalui keterangannya, Rabu (20/12/2023).
BACA JUGA: Pertamina Temukan Dua Sumber Migas baru di Jawa Barat
Menurutnya, usulan ini menjadikan Rantaubais sebagai lapangan minyak ke-2 di Indonesia yang mengimplementasikan EOR setelah sebelumnya diterapkan di Lapangan Duri sejak tahun 1995. Diharapkan, dengan metode ini bisa menambah cadangan minyak dan peningkatan produksi di WK Rokan.
“Semoga apa yang akan nanti kami kerjakan di Lapangan Rantaubais bisa berjalan lancar dan menghasilkan produksi terbaik untuk energi negeri,” katanya.
Sementara itu, Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menjelaskan persetujuan POD ini menjadi penting. Sebab, Lapangan Rantaubais sebagai lapangan minyak ke-2 di Indonesia yang mengimplementasikan metode EOR dalam skala komersial dengan teknologi injeksi uap (steamflood).
Benny mengatakan total investasi pada proyek pengembangan ini akan mencapai sekitar Rp 3,7 triliun yang meliputi pengeboran sumur, pembangunan fasilitas produksi uap panas (steam station), dan pemutakhiran fasilitas produksi.
Proyek ini juga merupakan bagian dari pemenuhan KKP di Wilayah Kerja Rokan. Proyek tersebut merupakan tahap awal (prove of expansibility) pengembangan CEOR dalam rangka menuju skala lapangan penuh (fullfield scale) di Lapangan Minas.
Persetujuan terhadap program-program EOR di WK Rokan tersebut menunjukkan tekad SKK Migas dan PHR dalam menjalankan komitmen kerja yang telah dibuat sebelumnya.
Sebelumnya, PHR berhasil melakukan tajak sumur yang merupakan bagian dari pengembangan area steamflood di Lapangan North Duri Development (NDD) Area 14 Stage-1 pada Juni 2023 lalu.
“Ini merupakan pengembangan area steamflood baru setelah alih kelola WK Rokan oleh PHR,” tutur Benny.
Editor: Ranto Rajagukguk