SkorLife, startup bidang kredit meraih pendanaan senilai US$ 2,2 juta atau sekitar Rp 32,8 miliar dalam putaran tahap awal dari sejumlah investor. Dana yang mereka kantongi ini akan dialokasikan untuk pengembangan produk, perekrutan karyawan baru, hingga meningkatkan awareness publik.
SkorLife merupakan perusahaan yang unik di pasar Indonesia. Pasalnya, startup ini dapat dikatakan sebagai category builder dalam kredit konsumen.
Di Indonesia hingga saat ini tampaknya belum tersedia platform pengaksesan dan pemantauan skor kredit individu secara praktis. Sebab itu, tanpa pesaing langsung di pasar, SkorLife bisa dibilang beroperasi di ‘ladang hijau’.
SkorLife melihat ada kecenderungan kelayakan kredit (credit worthiness) pada tingkat konsumen dan institusi belum dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Bank dan institusi keuangan lainnya saat ini sangat mengandalkan kelayakan pendapatan (income worthiness) ketika memutuskan untuk memberikan kredit kepada calon peminjam.
Untuk mengatasi hal ini, perusahaan bertujuan memberikan kontrol kembali kepada konsumen dengan membuat mereka mengambil peran aktif dalam membangun dan mempertahankan nilai kredit sendiri. SkorLife membuat aplikasi pembangun kredit bagi orang-orang untuk mengakses dan memantau skor kredit, laporan kredit, dan data relevan lainnya dari biro kredit secara instan dan gratis.
Startup ini juga menawarkan mekanisme untuk membantu konsumen membantah informasi yang tidak akurat pada laporan kredit mereka. Bagi konsumen yang sudah memiliki riwayat kredit, SkorLife akan membantu mereka mengakses dan meningkatkan skor.
Sementara itu, mereka yang belum memiliki riwayat kredit seperti lulusan baru, pekerja lepas, pekerja konten, dan lain sebagainya, aplikasi SkorLife akan membantu mereka untuk mulai membangun skor kredit.
“Melalui layanan kami, individu dapat membangun dan meningkatkan profil kredit mereka dengan fitur-fitur, seperti tip dan saran yang dipersonalisasi,” kata Ongki Kurniawan, CEO SkorLife.
Karan Kethan selaku COO SkorLife menambahkan perusahaan berupaya memecahkan masalah yang biasa dihadapi konsumen. Dari banyak feedback konsumen, perusahaan menemukan ada kesenjangan yang jelas dalam siklus hidup kredit di Indonesia.
Masih banyak masyarakat yang belum memahami pinjaman yang mereka miliki atau tidak merencanakan kelayakan kredit mereka. Akses kredit yang tepat diyakini mampu membantu konsumen ke depannya.
SkorLife diharapkan mampu mengambil peran penting dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan. Sebagai salah satu investor dalam putaran pendanaan ini, AC Ventures meyakini adanya peluang besar yang belum dimanfaatkan dari sektor tersebut di Indonesia.
“Kami sangat antusias dengan visi dan misi SkorLife untuk membantu orang-orang memegang kendali atas masa depan keuangan mereka,” tutur Adrian Li, Founder & Managing Partner AC Ventures.
Saat ini, perusahaan memiliki 19 karyawan dengan rencana peningkatan menjadi 40 karyawan dalam tim mereka. Aplikasi (alpha) mereka telah diunduh lebih dari 3.000 kali dan bertambah 50 hingga 60 pengguna baru per hari secara organik.
Statistik adopsi pribadi ini melampaui target internal SkorLife sebanyak lebih dari tujuh kali. Perusahaan akan segera membuat aplikasinya tersedia untuk diunduh publik.
Editor: Ranto Rajagukguk