Bandara Changi kembali tercatat sebagai pemenang dari penghargaan tahunan yang diadakan Skytrax. Bandara kebanggaan Singapura itu duduk di posisi teratas dalam daftar bandara terbaik dunia untuk ketujuh kalinya. Tak hanya itu, Singapura menandai kemenangan bersih dengan penobatan Singapore Airlines sebagai penerbangan terbaik versi Skytrax tahun 2019.
“Bandara Changi merasa tersanjung dapat menerima penghargaan sebagai bandara terbaik dunia. Kami berterima kasih kepada para penumpang yang terus memberikan dukungan mereka. Kepercayaan mereka memilih kami menjadi dorongan bagi kami untuk terus memberikan layanan sempurna,” ujar CEO Changi Airport Group Lee Seow Hiang.
Dilansir dari Business Insider, Skytrax mengumumkan pemenang penghargaan tahunan mereka di London, Rabu (27/03/19) lalu. CEO Skytrax Edward Plaisted mengatakan bahwa penghargaan kepada Changi terus diberikan dengan mempertimbangkan popularitas bandara. Utamanya di antara para wisatawan asing.
Changi merupakan salah satu tempat transit terbesar di Asia Tenggara. Fasilitas mereka dikenal di seluruh dunia karena arsitektur yang indah. Tidak hanya itu, pengoperasian yang efisien, layanan yang mewah, dan banyak opsi untuk kebutuhan seperti tempat makan dan belanja.
Peringkat tahunan yang dirilis Skytrax dinilai berdasarkan pendapar dari jutaan wisatawan yang berasal lebih dari 100 negara. Tercatat pula kurang lebih 550 bandara masuk dalam survei mereka. Sejumlah poin yang dinilai adalah 39 layanan dan performa, termasuk di dalamnya kenyamanan fasilitas, lokasi toilet, hingga kemampuan berbahasa dari staf bandara.
Berikut lima besar bandara terbaik dunia versi Skytrax:
1. Bandara Changi, Singapura
Penumpang per tahun: 65,6 juta
Peringkat sebelumnya: 1
2. Bandara Haneda, Jepang
Penumpang per tahun: 87,1 juta
Peringkat sebelumnya: 3
3. Bandara Incheon, Korea Selatan
Penumpang per tahun: 68,4 juta
Peringkat sebelumnya: 2
4. Bandara Hamad, Qatar
Penumpang per tahun: 34,5 juta
Peringkat sebelumnya: 5
5. Bandara Hong Kong, Hong Kong
Penumpang per tahun: 74,5 juta
Peringkat sebelumnya: 4
Editor: Eko Adiwaluyo