Kabar mengenai coronavirus di Tanah Air memunculkan kekhawatiran masyarakat dan para pebisnis, tidak terkecuali mereka yang bergerak di bidang logistik. Pasalnya, selama ini masih ada perusahaan logistik yang menerapkan cara tradisional dalam urusan sortir barang dengan melibatkan banyak orang.
Hal tersebut menciptakan kecemasan dengan kemungkinan penularan coronavirus lewat kontak fisik yang tinggi. Menyadari potensi itu, COO Paxel Zaldy Ilham Masita menjelaskan Paxel menerapkan model logistik pintar yaitu smart locker (loker pintar).
Memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), smart locker ini diyakini mampu mengurangi kontak langsung dari pengantar dan penerima barang. Belajar dari pengalaman di China sendiri, pengiriman barang dari belanja online menggunakan sistem antar barang ke loker. Terlebih lagi setelah toko fisik banyak yang tutup dan tidak beroperasi. Warga Wuhan pun terbantu dengan pengiriman produk yang 80% berasal dari e-commerce dan memanfaatkan loker.
“Melalui sistem pengiriman estafet dari kurir ke loker, barang tidak lagi diterima konsumen langsung dari kurir. Hal ini kami yakini bisa mencegah penyebaran coronavirus melalui kontak fisik. Kami ingin mengajak lebih banyak lagi tempat-tempat publik untuk menyediakan tempat pemasangan smart locker sebagai fasilitas untuk membuat biaya logistik lebih murah dan aman,” ujar Zaldy.
Coronavirus tidak dapat menular melalui benda mati. Kontak fisik menjadi potensi tinggi menularkan virus tersebut. Sehingga, penerapan smart locker semakin mungkin dijadikan opsi untuk meminimalisir penularan virus melalui logistik.
Editor: Ramadhan Triwijanarko