Setelah lama bocor dan banyak diperbincangkan, akhirnya perangkat terbaru BlackBerry dirilis. Amerika Serikat menjadi negara pertama yang akan menikmati usaha terbaru perusahaan asal Kanada tersebut untuk kembali merebut pasar smartphone.
Yang unik, perangkat BlackBerry ini tidak menggunakan sistem operasi BlackBerry 10. Justru kali ini mereka merilis perangkat bersistem operasi Android dengan nama BlackBerry Priv. Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua AS AT&T akan menjadi operator pertama yang menjual bundling paket kontrak selama dua tahun dengan harga US$ 250 alias sekitar Rp 3,4 juta.
Jika pembeli mau membeli di luar kontrak, siapkan uang sebesar US$ 700 atau sekitar Rp 9,5 juta untuk menebusnya. Harga ini terbilang sangat mahal dan membuat BlackBerry Priv bisa disejajarkan dengan flagship-flagship lain keluaran Apple maupun Samsung.
Pasalnya dari sisi spesifikasi pun, Priv terbilang premium dengan layar 5,4 inci di mana kedua sisinya membentuk curve. Seperti perangkat BlackBerry jadul, Priv memiliki konsep slide sehingga pengguna bisa menggunakan opsi keyboard QWERTY secara fisik yang memang merupakan andalan BlackBerry.
Sistem operasinya adalah Android 5.1 Lollipop dengan kualitas layar QHD, kamera 18 megapiksel dengan optik Schneider-Kreuznach, kamera depan 2 megapiksel, RAM 3 GB, penyimpanan 32 GB, prosesor Qualcomm Snapdragon 808, dan baterai berkapasitas besar 3.410 mAh.
Selain itu, BlackBerry juga mengklaim perangkat satu ini akan sangat aman dari ulah jahil para peretas berkat sistem keamanan mumpuni yang selama beberapa tahun terakhir selalu didengungkan perusahaan pimpinan Joan Chen tersebut. Pertanyaannya adalah, dengan harga selangit itu apakah BlackBerry dapat meraup pasar premium AS yang saat ini benar-benar dikuasai Apple lewat jajaran iPhone-nya.
BlackBerry Priv akan mulai dijual di AS pada 6 November mendatang tanpa ada konfirmasi kapan akan sampai di Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan