Jumlah vegetarian dan vegan di seluruh dunia terus mengalami peningkatan Sejumlah penelitian menunjukkan jumlah vegan diperkirakan kurang dari 1% penduduk dunia.
Sementara itu, berdasarkan data Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah populasi dunia tahun 2022 telah mencapai 8 miliar jiwa. Tentunya hal ini juga meningkatkan jumlah vegan di dunia pada tahun 2022, yaitu menjadi sekitar 80 juta jiwa.
Indonesian Vegetarian Society (IVS) mencatat tahun 2019 adalah tahun vegan. Pasalnya, pada tahun tersebut berbagai komunitas vegan mulai berkembang di beberapa negara.
Fakta ini mendorong para pengusaha kelas dunia mengembangkan bisnis restoran dengan menu vegetarian. Diana Beauty, seorang vegan enthusiast yang tinggal di Indonesia juga membenarkan fenomena tersebut.
“Saya kira lingkungan saat ini sudah cukup mendukung gaya hidup. Begitu banyak restoran vegan baru yang dibuka di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Dan banyak juga restoran yang menyediakan opsi/menu vegan,” ujar Diana yang dirilis oleh Snapcart.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait perkembangan vegetarian dan vegan lifestyle di Indonesia, Snapcart melakukan sebuah studi yang berkaitan dengan hal tersebut pada November 2022.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, mayoritas masyarakat Indonesia atau sebesar 77% telah familiar dengan istilah vegetarian dan vegan. Meskipun begitu, faktanya hanya 35% orang Indonesia yang benar-benar memahami dengan baik pola hidup yang satu ini.
BACA JUGA: Ini 5 Jenis Olahraga untuk Jaga Berat Badan Tetap Ideal Setelah Lebaran
Bagaimana harga produk berpengaruh terhadap vegetarian dan vegan lifestyle?
Ada pendapat umum yang timbul di tengah masyarakat yang mana produk vegetarian dan vegan sangatlah mahal. Namun, Snapcart menemukan fakta lain yang menarik.
Dari 2.378 sampel hasil studi, 11% orang Indonesia bergaya hidup vegetarian dan vegan didominasi oleh masyarakat menengah ke bawah. Sementara itu, 26% dari mereka didominasi oleh masyarakat menengah ke atas yang memutuskan untuk berhenti dari gaya hidup tersebut.
Kebanyakan dari mereka telah mencoba mempraktikkan gaya hidup tersebut selama kurang dari setahun. Hal menarik dari hasil penelitian yang didapatkan oleh Snapcart adalah permasalahan harga produk faktanya tidak menjadi lima alasan besar mengapa orang berhenti melakukan gaya hidup seperti ini.
Meskipun demikian, Diana menambahkan produk vegan dan vegetarian sudah menjadi sangat terjangkau dari segi harga. Namun, harga yang murah tidak berlaku untuk semua produk makanan yang biasa dikonsumsi oleh para vegan dan vegetarian.
“Tidak semua produk memiliki harga terjangkau. Tergantung dengan apa yang kamu beli. Jika Anda tetap berpegang pada makanan umum, maka itu sangat terjangkau. Bahan makanan yang mahal itu seperti quinoa, biji-bijian, dan lainnya,” ucap Diana.
BACA JUGA: Tubuh Ideal dan Sehat Setelah Lebaran? Catat 5 Tips Gaya Hidup Sehat Berikut!
Masa depan vegetarian dan vegan lifestyle di Indonesia
Meskipun jumlah vegetarian dan vegan di Indonesia masih sangat rendah, namun hasil riset Snapcart menunjukkan beberapa fakta menarik tentang perkembangan pola hidup ini. Walaupun faktanya hanya 11% orang Indonesia yang masih loyal untuk menjadi seorang vegetarian (didominasi oleh pria) dan vegan (didominasi oleh wanita) selama 1-5 tahun hingga saat ini.
Namun, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hampir setengah dari populasi Indonesia atau sekitar 45% masih belum mencoba menerapkan pola hidup ini yang mana mereka telah tertarik untuk suatu saat menjadi seorang vegetarian maupun vegan. Selain itu, meskipun sebagian responden yang telah menjadi seorang vegetarian atau vegan mengaku 17% dari mereka melakukan gaya hidup tersebut hanya untuk diet dan 3% menjadi gaya hidup baru yang bersifat sementara.
Akan tetapi, 62% orang menyebutkan mereka mencoba gaya hidup tersebut karena ingin memiliki hidup sehat dan lebih lama. Oleh karena itu, potensi perkembangan pola hidup vegetarian dan vegan akan meningkat pada masa mendatang.
Selain itu, penelitian yang dilakukan Snapcart juga menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mulai terbiasa dalam mengonsumsi berbagai produk vegetarian dan vegan, seperti makanan dan minuman, produk kecantikan, bahkan produk fesyen yang tidak menggunakan bagian tubuh hewan sebagai bahan produksi. Dengan begitu, data tersebut hanya menunjukkan 31% masyarakat Indonesia yang belum pernah mengonsumsi produk tersebut.
“Saya yakin, gaya hidup ini akan berkelanjutan dan akan diadaptasi oleh lebih banyak orang dalam waktu dekat. Fakta bahwa banyak industri yang melayani gaya hidup inu menunjukkan pertumbuhan permintaan,” ujar Diana kepada Snapcart.
BACA JUGA: Berat Badan Tetap Ideal Setelah Lebaran? Simak 5 Tips Diet Berikut Ini
Editor: Ranto Rajagukguk