Selama ini, kalangan pria dikenal lebih simpel dan praktis apa bila memilih sebuah produk ketimbang kalangan perempuan. Namun, hal ini tidak selalu benar. Pasalnya, ada beberapa hal yang membuat kalangan pria jauh lebih ‘ribet’ dibandingkan dengan perempuan.
“Kalau kita menawarkan barang kepada perempuan dengan diskon saja, itu sudah cukup,” terang Head of E-commerce Beiersdorf (NIVEA & Hansaplast) Indra Agustian Pribadi.
Bagi Indra, untuk masalah conversion rate pun kalangan perempuan ini jauh lebih cepat. Hal yang berkebalikan justru terjadi dengan pria. Dengan diskon yang sama pun belum tentu terjadi conversion khususnya untuk produk-produk baru.
“Akhirnya, kami menyadari bahwa membangun engagement dengan pria tidak bisa hanya sekadar jualan dan diskon,” tambah Indra.
Beiersdorf misalnya mencoba asosiasi yang terdekat dengan preferensi kalangan pria. Semisal olahraga dan otomotif. Untuk olahraga, Beiersdorf melalui produk Nivea menggandeng olahragawan Bambang Pamungkas.
Tidak hanya di situ, peran Bambang Pamungkas juga ditingkatkan dengan mempromosikan produk-produk yang ia pakai. Menurut Indra hal ini cukup efektif karena Bambang Pamungkas memberikan kontribusi yang positif secara online.
Namun, perlu diingat bahwa kebanyakan pria menyukai hal yang simpel dan ringkas. Terlebih ketika mereka sudah suka dengan sebuah produk akan sulit untuk membuat kalangan ini berpaling.
“Pria itu kalau disuruh coba langsung itu juga susah. Ada yang suka dengan rekomendasi dari influencer, dan ada juga yang hanya berpikir yang penting barangnya ada ketika ia butuh,” tutup Indra.
Editor: Sigit Kurniawan