Soal Ketepatan Waktu, Garuda Indonesia Masih Lima Besar Dunia

marketeers article
60446113 a garuda indonesia airplane at sunrise

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia kembali mempertahankan pencapaian sebagai salah satu dari jajaran lima besar maskapai global dengan capaian On Time Performance (OTP) terbaik (kategori maskapai global dengan jumlah penerbangan di atas 15 ribu).

Berdasarkan laporan lembaga pemeringkatan OTP independen OAG (Official Airline Guide) Flightview, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan capaian OTP arrivals sebesar 90.5% selama September 2018 dengan jumlah penerbangan mencapai 17.746 penerbangan. Sebelumnya, pada Mei 2018 Garuda Indonesia juga berhasil masuk jajaran 10 besar arrival OTP penerbangan maskapai global terbaik dengan capaian sebesar 88.0% (dengan jumlah flights diatas 15 ribu).

Di Indonesia, Garuda Indonesia menjadi satu-satunya maskapai Indonesia yang masuk dalam top 30 maskapai global dengan capaian OTP terbaik di periode September 2018 versi OAG Flight View.

Direktur Operasi Garuda Indonesia Bambang Adisurya Angkasa mengungkapkan bahwa pencapaian tingkat OTP tersebut tidak terlepas dari upaya untuk memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasanya, khususnya dalam aspek operasional penerbangan.

“Kami tentunya terus melakukan koordinasi intensif dalam menjaga capaian ini. Di sini, kami melakukan optimalisasi lini layanan operasional agar selalu mengedepankan komitmen “Operation Excellence” dalam menyediakan standar layanan penerbangan maskapai global,” ujar Bambang Adisurya.

Soal ketepatan waktu ini juga melingkupi performa Garuda Indonesia ketika mengantarkan jamaah haji. Pada 26 September lalu, Garuda Indonesia telah menyelesaikan rangkaian operasional penerbangan haji tahun 2018/1439H dengan tingkat OTP sebesar 94.75%.

Pada musim Haji tahun 2018/1439 H, Garuda Indonesia mengangkut 107 ribu jemaah yang terbagi dalam 277 kloter. Gelombang pemulangan jamaah haji Indonesia dimulai pada 27 Agustus 2018, sementara gelombang pemberangkatan dari sembilan embarkasi Indonesia dimulai sejak 17 Juli 2018.

Editor: Sigit Kurniawan

Related