Kecerdasan buatan (AI) dinilai memiliki potensi besar untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan merata. Teknologi ini dapat mengatasi hambatan seperti keterbatasan akses informasi, pengetahuan, hingga menyelesaikan masalah kompleks yang selama ini sulit dijangkau.
“Sama seperti internet yang dahulu menghubungkan dunia secara global, AI menawarkan peluang yang jauh lebih luas. Teknologi ini mempercepat berbagai proses dan membuka pintu kesempatan untuk semua orang,” kata Jimmy dalam wawancara tertulis yang dilakukan bersama Marketeers.
BACA JUGA: Menjahili Anak hingga Menangis Bisa Pengaruhi Kecerdasan Emosionalnya
Dia menilai AI dapat diterapkan dalam berbagai aspek operasional perusahaan, baik dari sisi teknis maupun bisnis. Dari sisi teknis, AI digunakan untuk membantu proses debugging dan brainstorming, mendukung pengembangan teknologi yang lebih baik dan efisien.
Sementara itu, di sisi bisnis, AI mempermudah analisis pasar, pembuatan proposal, hingga menghasilkan konten kreatif yang relevan dengan kebutuhan pasar.
BACA JUGA: Lanjutkan Inovasi AI, OpenAI Siapkan Cip Kecerdasan Buatan Baru
Jimmy memprediksi dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, AI akan menjadi bagian integral dari dunia pemasaran. Ia menggambarkan AI sebagai “otak kiri” pemasaran, yang bertugas melakukan analisis pasar serta riset teknis dan strategis.
Sementara itu, manusia tetap memegang peran utama dalam kreativitas dan pengembangan soft skill. AI juga diperkirakan menggantikan pekerjaan repetitif di bidang sales, seperti mengirim email otomatis, melakukan follow-up, hingga cold calling.
Dengan agen sales berbasis AI, perusahaan dapat menjangkau pelanggan lebih efisien dan efektif. Meski potensinya sangat besar, adopsi AI juga memiliki tantangan.
Jimmy mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama adalah menentukan fokus yang tepat. Dunia pemasaran sangat luas, sehingga perusahaan harus memilih dengan cermat aspek yang ingin difokuskan, seperti strategi bisnis, produk, atau segmentasi pasar.
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, Soca AI menekankan pentingnya pengembangan teknologi yang etis dan transparan. Soca AI memastikan setiap produk AI yang mereka kembangkan sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku.
“Kami mengedepankan prinsip transparansi dan tanggung jawab dalam setiap teknologi yang kami kembangkan. Dengan fitur pengawasan dan guardrails, kami memastikan penggunaan AI yang aman dan sesuai regulasi, terutama di Indonesia,” ucap Jimmy.
Pada akhirnya, Soca AI percaya bahwa AI memiliki potensi besar untuk mengubah wajah dunia bisnis dan pemasaran. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih mendalam.
Namun, adopsi AI harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak.
Editor: Ranto Rajagukguk