PT Angkasa Pura II melakukan terobosan untuk mengubah wajah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Nantinya sejumlah karya seni akan ditampilkan di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta seperti karya Seni Penjor, Seulawah yakni replika pesawat 45 dengan corak khas Indonesia dan Patung Garuda.
Patung Garuda setinggi 18 meter adalah karya seniman I Nyomana Nuarra yang akan diletakkan di area depan. Simbol ini ditujukan untuk menyambut dan melepas tamu ketika tiba atau pergi dari Soekarno Hatta.
“Bersama dengan Patung Soekarno-Hatta, Patung Garuda akan menjadi ikon bagi bandara Soekarno-Hatta. Sebagai beranda Indonesia, kami akan mengoptimalkam bandara Soekarno-Hatta layaknya galeri seni seniman Indonesia,” kata Budi Karya Sumadi, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero).
Karya seni dan pertunjukan seni juga ditampilkan di Terminal 3 Ultimate yang akan beroperasi pada 20 Juni 2016. Di terminal 3 Ultimate, sejumlah seniman akan menampilkan karyanya, seperti Sardono W. Kusumo, Eko Nugroho, Angki Purbandono, Edi Prabandano, Nus Salomo, dan masih banyak lagi.
“Bangsa kita punya energi dan kapasitas yang luar biasa. Soekarno-Hatta adalah gerbang. Jadi kita harus melakukan secara konsisten untuk mempromosikam potensi Indonesia ini agar beranda nusantara ini menjadi legitimasi kita,” kata Budi.