Solo Leveling Season 2 lagi-lagi menghapus adegan dari versi manhwa. Setelah menghilangkan sejumlah kejadian minor dalam episode sebelumnya, kali ini anime tersebut mengganti adegan penting dengan versi original.
Perubahan besar ini terjadi dalam Episode 6, di mana menghapus adegan penting yang menjadi foreshadowing di manhwa. Dalam Solo Leveling Chapter 74, Kargalgan—salah satu monster yang dihadapi Jinwoo—sempat bertanya dalam hati, “Mungkinkah dia…” sebelum kalimatnya terpotong oleh System.
Itu menunjukkan bahwa Kargalgan hampir mengungkap identitas asli Jinwoo, memberi petunjuk awal bahwa para monster bisa mengenali sosok sang hunter Jinwoo sebenarnya, Namun, versi anime menghilangkan itu dan menggantinya dengan adegan orisinal.
BACA JUGA: Anime Daima Tamat Februari 2025, Bagaimana Nasib Waralaba Dragon Ball?
Alih-alih mempertanyakan identitas Jinwoo, Kargalgan justru mengingat dua sosok misterius dari masa lalunya. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, dua orang itu diyakini adalah Shadow Monarch dan Igris.
Shadow Monarch sendiri pertama kali disebut dalam akhir anime Season 1. Sementara dalam versi manhwa, ia digambarkan sebagai penguasa yang berasal dari awal zaman, ketika cahaya dan kegelapan pertama kali muncul.
Saat itu, ada sembilan Monarch yang bertarung melawan Rulers dalam peperangan abadi. Jinwoo seharusnya menjadi wadah bagi Ashborn, Shadow Monarch yang sebenarnya.
BACA JUGA: One Piece Beri Petunjuk Sosok Pembunuh Raja Elbaf, Bukan Loki?
Namun, Ashborn justru mengkhianati para Monarch lain karena terkesan dengan kegigihan Jinwoo untuk bertahan hidup. Sebagai gantinya, ia menyerahkan seluruh kekuatannya kepada Jinwoo.
Bagi penggemar yang mengikuti manhwa, perubahan ini mungkin terasa mengecewakan lantaran mengurangi unsur misteri yang dibangun sejak awal. Meski demikian, anime tetap menghadirkan elemen tambahan yang bisa memberikan pengalaman berbeda bagi penonton.
Bagaimana menurut Anda? Apakah anime Solo Leveling masih bisa menyampaikan esensi cerita aslinya tanpa adegan foreshadowing?
Editor: Bernadinus Adi Pramudita