Developer dari sebuah online multiplayer game ‘Destiny’, Bungie, sekarang telah resmi menjadi bagian dari Sony. Rencana akuisisi yang telah dicanangkan sejak Januari 2022 lalu akhirnya resmi terjadi pada kesepakatan sebesar US$ 3,6 miliar atau Rp 53 triliun.
Dalam ketentuan akuisisi oleh Sony Interactive Entertainment, Bungie masih akan mempertahankan kontrol kreatif pada operasi dan secara mandiri mengembangkan game-nya. Bungie juga akan menjadi anak perusahaan mandiri dari Sony dan tidak diharuskan membuat permainan eksklusif untuk konsol PlayStation saat ini maupun masa yang akan datang.
“Kami bangga secara resmi telah bergabung dalam tim menakjubkan di PlayStation, kami senang untuk masa depan perusahaan dan terinspirasi untuk membawa para pemain dari seluruh dunia untuk membentuk pertemanan dan memori yang abadi,” tulis Bungie dalam tweet-nya.
Sony berharap dengan kemampuan Bungie dalam membuat game seperti ‘Destiny’ akan membantu perusahaan untuk memperluas layanan dan penawaran game secara langsung. Menurut Jim Ryan, CEO Sony, perusahaan juga berencana untuk menghabiskan 49% anggaran PlayStation pada layanan game secara langsung pada akhir 2022, dikutip dari TechCrunch.
Setelah mengakuisisi developer game tersebut, Sony berkomitmen akan terus meningkatkan layanannya melalui rencana strategis lainnya. Langkah selanjutnya, PlayStation berencana merilis 10 layanan game secara langsung sebelum Maret 2026, dan Sony percaya pendampingan Bungie akan menjadi salah satu upaya krusial.
Hiroki Totoki, Chief Financial Officer Sony mengatakan langkah strategis ini tidak hanya untuk menambah nilai perusahaan saja, namun dapat meningkatkan kemampuan dan teknologi Bungie sebagai developer game.
“Signifikansi strategis dari akuisisi ini tidak hanya terletak pada perolehan waralaba Destiny yang sangat sukses, serta IP baru utama yang sedang dikembangkan Bungie, tetapi juga menggabungkan keahlian dan teknologi yang telah dikembangkan Bunnie ke dalam grup Sony di ruang layanan live game,” ujar Totoki.
Selain itu, Sony juga sudah menutup kesepakatan untuk mengakuisisi Haven Studios yang berbasis di Montreal, yang mana sedang bekerja pada judul multiplayer untuk PlayStation. Perusahaan memiliki rencana untuk akuisisi lebih banyak studio dalam beberapa tahun ke depan untuk menumbuhkan live service dan penawaran PC. Pada sisi Xbox, Microsoft hendak mengakuisisi Activision Blizzard dengan nilai US$ 68,7 miliar atau Rp 1.280 triliun.
Editor: Ranto Rajagukguk