Sophos: Pasar Cyber Security di Indonesia Masih Besar

marketeers article

Dunia digital di Indonesia tengah bertumbuh. Penetrasi internet dan jumlah penggunanya  memunculkan tantangan dan peluang bagi pelaku bisnis di Tanah Air. Di sisi lain, kejahatan siber ternyata juga menjamur di dunia maya batas hari ini. Disadari atau tidak, tingkat keamanan perangkat digital di tengah-tengah kita kian terancam. Hal ini disampaikan oleh Sophos, salah satu pemain industri keamanan jaringan dan endpoint.

“Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara, di Indonesia ada sekitar 140 juta serangan siber di negeri ini. Bahkan, secara global 400.000 malware baru tumbuh dalam seharinya. Hal ini membuat para pemilik bisnis untuk memerhatikan sistem keamanan siber mereka,” ujar Sumit Bansal, Managing Director ASEAN & Korea Sophos saat menjamu awak media di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Sumit melanjutkan, menurut riset Sophos, 77% dari 22 ribu perusahaan yang mereka tanyai telah diserang ransomware dan 50%-nya sudah diserang berulang kali. Banyak yg dari mereka tidak mau memberitahu bahwa telah terkena ransomware. Dan, biaya yang harus mereka keluarkan untuk memulihkan kembali data mereka dari ransomeware rata-rata sekitar US$ 133 ribu.

“Kami telah hadir di seluruh dunia dan Indonesia adalah pasar paling cepat dengan pertumbuhan sekitar 48% tiap tahunnya. Secara global, kami ada pemimpin pasar dengan pertumbuhan sekitar 22% tiap tahun atau 3 kali lebih besar ketimbang pertumbuhan industri,” lanjut Sumit.

Di Indonesia sendiri, Sophos telah berbisnis sekitar 12 tahun dan melayani beberapa industri seperti perbankan, pemerintahan, dan UKM. Dalam menjalankan bisnisnya, Sophos memiliki dua produk yakni keamanan endpoint juga keamanan jaringan. Bisnis ini mereka bangun bersama partner mereka di setiap negara. Saat ini, Sophos sudah memiliki 39 ribu partner dengan 100jt konsumen. Lebih dari 200 partner mereka ada di Indonesia. “Di sini kami melatih para partner kami dan menjadikan mereka sebagai pakar keamanan siber agar bisa melayani konsumen dengan baik,” imbuh Sumit.

Untuk itu, Sophos pun menggelar pelatihan kepada sekitar 100 partner mereka di Hotel Mulia Jakarta. Partner ini yang nantinya akan menjaga keamanan sistem jaringan juga endpoint dari konsumen jika dibutuhkan. Pasalnya, Sophos memiliki tiga portal pengendalian, yakni portal admin untuk membantu konsumen, partner dashboard, dan self service yang bisa dilakukan sendiri oleh konsumen.

Editor: Sigit Kurniawan

Related