Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan (Menkeu) mendorong industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dalam negeri bisa menembus pasar Amerika Serikat (AS). Hal ini telah dikomunikasikan dengan delegasi pengusaha AS melalui US-ASEAN Business Council (US-ABC).
Dalam pertemuan kedua belah pihak, sosok yang karib disapa Ani ini menjelaskan terdapat berbagai macam potensi investasi, kerja sama, dan perdagangan yang bisa dikembangkan. Adapun upaya pertama yang dilakukan adalah terkait dengan rencana Indonesia meningkatkan ekosistem dari industri EV atau mobil listrik yang memang Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar.
BACA JUGA: Pameran Kendaraan Listrik, Indonesia Pimpin Perkembangan EV di ASEAN
“Kedua, bagaimana Indonesia bisa juga mendapatkan fasilitas untuk masuk di dalam pasar electric vehicle di AS dan bagaimana kita bisa meningkatkan peranan dan juga kemampuan untuk menarik investasi,” kata Sri Mulyani melalui keterangannya, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya, pembicaraan lain yang dilakukan terkait dengan rencana pemerintah yang akan mendorong transformasi ekonomi, energi keberlanjutan, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, upaya hilirisasi industri akan diperkuat.
BACA JUGA: Mengintip Besaran Subsidi Kendaraan Listrik di Kawasan Asia
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah dan sejumlah perusahaan di bidang industri energi membahas mengenai isu perubahan iklim dan pentingnya teknologi carbon capture. Pemerintah Indonesia pun akan mematuhi komitmen dalam menghadapi perubahan iklim.
“Sekarang concern mengenai climate change di mana teknologi carbon capture menjadi penting. Pemerintah akan terus mendukung kebijakan-kebijakan untuk kemandirian dan ketahanan energi di Indonesia dan sekaligus juga comply atau patuh terhadap komitmen climate change di Indonesia,” ujarnya.
Terkait dengan ekonomi digital, Sri Mulyani memastikan Indonesia akan terus meningkatkan komunikasi mengenai pola perdagangan, mulai dari sisi pelayanan hingga sisi keamanan. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga akan terus dilakukan.
“Kita akan terus meningkatkan komunikasi bagaimana pola perdagangan di mana digital ekonomi makin mendominasi, perlu diimbangi di satu sisi pelayanan yang baik dan juga pelayanan yang makin cepat, namun di sisi lain juga keamanan dan dari sisi integritasnya. Ini sesuai dengan tujuan kita untuk terus meningkatkan ekonomi kita, kemandirian ekonomi kita, dan pada saat yang sama kerja sama di antara berbagai negara di dunia,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk