Pernahkah Anda melihat sebuah kedai kopi yang berada di pelosok jalan justru ramai dengan pengunjung? Padahal kedai kopi lain yang berada di depan jalan raya, justru lebih sepi. Setelah bertanya sana-sini akhirnya kita menemukan jawabannya.
Usut punya usut, ternyata pemiliki kedai kopi yang berada di pelosok jalan itu telah merencanakan bisnisnya dengan matang. Si pemilik melihat siapa saja yang berpotensi menjadi calon pembelinya. Karena dikelilingi oleh masyarakat yang terbilang muda, sang pemilik tak hanya menjajakan kopi dengan varian rasa, melainkan juga membangun suasana kedai yang cocok dengan gaya hidup urban.
Harga yang dibanderol pun disesuaikan dengan daya beli calon konsumennya. Mudahnya, si pemilik kedai kopi itu telah melakukan langkah awal dan mendasar sebelum berbisnis, yakni segmentasi dan targeting.
Segmentasi bisa dikatakan sebagai proses memetakan pasar yang heterogen ke dalam kelompok pelanggan potensial. Pasalnya, bila Anda tidak mengetahui siapa segmen pasar yang disasar, apa yang dilakukan dan biaya yang sudah dikeluarkan akan menjadi sia-sia. Termasuk ketika produk Anda memiliki diferensiasi yang kuat.
Dengan melakukan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah. Sumber daya yang dimiliki perusahaan juga dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat kriteria yang harus Anda perhatikan ketika akan memulai mensegmentasi pasar Anda. Pertama, terukur (measureable), yang mana segmen pasar tersebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut. Kedua, terjangkau (accessible). Artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif. Ketiga, cukup luas (substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani. Keempat, dapat dieksekusi (actionable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Dalam menentukan segmentasi, Anda bisa melakukannya atas dasar geografi, membagi pasar ke dalam unit-unit geografis, seperti negara, provinsi, kabupaten, kota, desa, dan sebagainya. Bisa juga dengan segmentasi atas dasar demografi, seperti umur, jenis kelamin, besarnya anggota keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan. Segmentasi juga bisa dilakukan berdasarkan psikografi, membagi konsumen ke dalam kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup, ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
Dengan segmentasi, Anda dapat memahami bagaimana karakteristik yang tersedia di pasar sehingga pasar menjadi lebih mudah dibedakan. Saat ini, semakin sulit bagi pelaku bisnis untuk terus-menerus mengikuti selera konsumen. Terlebih dengan segala ketersediaan informasi dan teknologi yang ada saat ini.
Tidak hanya untuk memahami karakter pasar, segmentasi juga dapat mengoptimalkan pelayanan dan membuat strategi yang telah dicanangkan menjadi lebih terarah. Dengan adanya pemahaman pada kebutuhan segmen pasar, Anda dapat mendesain produk sesuai dengan kebutuhan segmen tersebut dan desain yang dibuat pun lebih relevan.
“Proses segmentasi Ini masih diperlukan. Simpelnya, dari sisi produk, mereka harus tahu produk ini akan dipakai sama siapa,” ungkap Bayu Syerli, Vice President of Marketing Bukalapak.
Bagi Bayu yang kerap berurusan dengan pelaku UKM di Bukalapak, hal yang harus dipahami oleh pelaku bisnis adalah memahami customer insight. Menurutnya, hal tersebut akan menjadi justifikasi bagaimana Anda menjual produknya. Katakan Anda ingin berjualan melalui platform online, ketika Anda memahami segmen-segmen apa saja, tentu Anda kan tahu medium apa yang paling tepat dalam menyentuh hati calon konsumen.
Bila segmentasi sudah dilakukan, Anda juga dapat melakukan strategi komunikasi dengan lebih efektif. Komunikasi menjadi efektif apabila komunikator tahu persis siapa komunikan yang diajak berkomunikasi. Seperti memahami apa kesukaannya, kebiasaan, latar belakang, dan lain sebagainya.
Manfaat lain dari mengetahui siapa yang menjadi segmen adalah memahami pola pikir kompetitor yang menawarkan produk dan menargetkan segmen pasar yang sama. Setelah mengetahui siapa dan bagaimana karakteristik segmen pasar yang ditarget, maka Anda bisa melakukan evaluasi atas efektif tidaknya kegiatan pemasaran yang sudah dilakukan selama periode tertentu. Apakah sudah sesuai dengan karakteristik pasar yang ditargetnya, serta apa yang lebih dan kurang dari strategi yang sudah berjalan. Semua agar kita bisa membuat perencanaan bisnis selanjutnya.
Editor: Sigit Kurniawan