Starbucks membuka dua gerai sekaligus untuk menandai kehadirannya di Papua. Masing-masing hadir di Jayapura dan Abepura.
Masih dengan strategi yang sama, tamu akan ditawarkan pengalaman minum kopi yang khas. Starbucks punya cara unik ketika melakukan pendekatan kepada pelanggan yang datang dari berbagai daerah tempat mereka beroperasi.
Hal itu terlihat dari dekorasi atau interior yang menghiasi gerai. Untuk gerai perdana di Papua, yaitu Starbucks Mal Jayapura. Pencinta kopi akan dimanjakan kehangatan khas dari rumah Suku Dani.
Karakteristik tersebut terwujud dari arsitektur Rumah Honai yang sederhana namun tetap estetik. Starbucks menunjukkannya pada bagian bar yang terdapat di tengah gerai dan memiliki pola ukiran yang terinspirasi dari barista untuk memperkenalkan Starbucks Experience.
Terdapat pula karya seni di dalam gerai yang menggambarkan perjalanan kopi, menceritakan kisah komunitas petani kopi, kerajinan barista, dan koneksi pelanggan. Gaya karya seni yang berani dan penuh warna ini terinspirasi dari pola tradisional dari Papua.
Sementara itu, di Abepura, sisi autentiknya bisa terlihat pada karya seni kayu stensil yang berukuran besar di panel dinding.
“Tahun ini kami punya rencana untuk hadir di 10 kota baru di Indonesia, Jayapura salah satunya. Dengan dibukanya gerai ini, kami berharap bisa semakin dekat dengan pelanggan sekaligus berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” kata Anthony McEvoy, CEO PT Sari Coffee Indonesia dalam pernyataan resminya.
Starbucks melihat Papua merupakan provinsi yang berkembang serta memiliki potensi untuk tumbuh dari segi ekonomi hingga pariwisata. Dengan hadirnya gerai di Papua, perusahaan berharap dapat terus memperluas Starbucks Experience ke lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk
