Startup pengembang layanan teknologi agrikultur (agritech) AgriAku berhasil mendapatkan suntikan dana pada putaran pendanaan Seri A senilai US$35 juta yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures. Pendanaan ini juga diikuti oleh sejumlah Investor sebelumnya, yakni MDI Growth (ARISE, Centauri, dan MDI) dan Go-Ventures serta terdapat investor baru seperti BRI Ventures, Mandiri Capital Indonesia (MCI), K3, Thai Wah Ventures, dan Alto Partners.
Pendanaan sebesar Rp 520 miliar ini dikabarkan akan digunakan oleh AgriAku untuk memperpanyak tim dan menambah jajaran produk serta layanannya. Saat ini, AgriAku memperdagangkan barang-barang yang digunakan di sisi produksi pertanian seperti pupuk, benih, dan alat-alat lain yang dibutuhkan petani.
“AgriAku mempercayai bahwa tim menjadi komponen penting bagi sebuah perusahaan. Maka dari itu, pendanaan ini akan kami gunakan untuk meningkatkan tim kami,” kata Irvan Kolonas, Presiden Direktur AgriAku dalam keterangan tertulisnya.
Kelengkapan dan jajaran produk yang tepat juga penting bagi AgriAku. Pada dasarnya, produk yang berkualitas baik dapat memungkinkan pelanggan dan pedagang untuk bertransaksi dengan lebih lancar.
”Kami juga akan merintis beberapa proyek untuk meningkatkan produk secara kualitas dan jenisnya,” lanjut Irvan.
Selain untuk mengembangkan tim dan produk, pendanaan baru ini akan digunakan oleh AgriAku untuk memperluas ke sisi ‘output’ bisnis. AgriAku berencana untuk tidak hanya menjual produk kebutuhan petani, namun juga ikut memasarkan hasil panen petani melalui platformnya. AgriAku juga berencana untuk menyediakan produk keuangan.
“Dalam 10 tahun ke depan, kami berharap bisa menjual benih atau pupuk langsung kepada petani. Kami akan bermitra dengan sejumlah toko-toko pertanian karena untuk saat ini masih banyak petani yang belum terbiasa terhadap platform digital,” tambah Kolonas.
Dalam kesempatan yang sama, AgriAku juga menyambut dua sosok baru di struktur perusahaanya. Kedua sosok tersebut adalah Abraham Soedjito sebagai Chief Strategy Officer dan Valmik Mirani sebagai Chief Commercial Officer. Bergabungnya Abraham dan Valmik ini diharapkan dapat memperkuat solusi berbasis teknologi dan kinerja operasional dari AgriAku.
AgriAku merupakan platform agritech yang dihadirkan untuk memecahkan masalah industri pertanian seperti rendahnya efisiensi kerja manual, layanan logistik yang tidak memadai, serta terbatasnya akses pembiayaan. Dengan platform B2B marketplace milik AgriAku, produsen dan pemasok dapat menyediakan langsung alat tani ke pengecer dengan harga yang kompetitif yang kemudian akan didistribusikan langsung ke para petani di lapangan. Dengan pendanaan ini, AgriAku akan berfokus pada fundamental monetisasi dan berkonsentrasi pada ide-ide penting, pengeksekusian, dan pendistribusian.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz