Startup teknologi ritel asal India, Perpule menjajal keuntungan di pasar Asia Tenggara. Platform ini menawarkan para peritel offline untuk memiliki platform online dan aplikasi mobile mereka sendiri.
Startup ini meluncurkan Perpule E-Commerce+, dan menargetkan para peritel di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina.
Mereka menargetkan dapat meraup 20% pangsa pasar e-Commerce di Asia Tenggara dengan membantu peritel beralih dari model offline ke online secepat mungkin.
Berdasarkan data Perpule, pasar ritel di Asia Tenggara bernilai lebih dari U$700 miliar. Pasar ini secara perlahan mengadopsi teknologi modern, terutama di e-Commerce dengan perkiraan pertumbuhan industri sebesar 25% pada 2020.
CEO dan Co Founder Perpule Abhinav Pathak mengatakan, komunitas ritel merupakan sektor yang paling terdampak oleh gangguan COVID-19. Ia membangun Perpule dengan tujuan membekali pelaku ritel dengan platform online terbaru guna mendukung mereka dalam menjalankan bisnis secara efektif dan menguntungkan, bahkan di saat krisis.
“Kami senang bisa terjun ke pasar Asia Tenggara dan akan berusaha melayani pelanggan dengan cara sebaik mungkin melalui platform berbasis teknologi. Kami sangat senang bisa secara resmi mengumumkan kehadiran di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina dan akan melakukan apa pun untuk membantu ritel sukses di perjalanan online mereka.” ungkap Pathak di Jakarta, Kamis (9/07/2020).
Kualitas dan daya ukur kerap menjadi tantangan bagi peritel offline ketika menggunakan teknologi untuk memenuhi permintaan konsumen. Perpule E-Commerce+ dibangun untuk menyediakan platform yang terukur, aman, dan disesuaikan di harga yang sangat terjangkau, yang menangani segala alur kerja kompleks ritel dan terintegrasi tanpa batas dengan solusi ERP dan POS.
“Perpule E-Commerce+ menyediakan Kecepatan, Kualitas dan Kegesitan kepada perusahaan bisnis untuk beralih dari platform offline ke online dalam 7-15 hari. Pengguna awal platform ini telah melihat tingkat konversi yang naik hingga 70%,” jelas Pathak.