Startup, Perhatikan Hal Ini di Fase Pendanaan

marketeers article

Indonesia menjadi salah satu lokasi pertumbuhan Startup yang cukup pesat. Investasi startup di Indonesia menurut riset Google Indonesia dan AT Kearney tumbuh 68 kali lipat per tahun 2017 dalam lima tahun terakhir.

Namun, tak jarang startup yang terpaksa gulung tikar lantaran tak bisa bertahan dalam kompetisi pasar ini. Mengelola dana perusahaan menjadi salah satu kunci yang harus diperhatikan guna memastikan kemampuan finansial yang berkelanjutan sejak dini. Terlebih, para baby startup yang kerap terbentur persoalan akses permodalan. Lantas, apa saja poin penting yang harus diperhatikan pelaku startup di fase pendanaan?

Jangan Terpaku pada Persentase Kepemilikan

Memiliki keinginan untuk menguasai persentase kepemilikan yang besar dalam suatu perusahaan tentu menjadi cita-cita sebagian besar founder startup. Padahal, kehadiran investor dapat membantu startup memaksimalkan peluang untuk melanjutkan keberlangsungan bisnis mereka. Persoalan ini  yang kerap lalai dari pemikiran para pelaku startup.

Independent Wealth Management Advisors FX Iwan mengatakan kehadiran investor yang tepat juga dapat membantu startup dalam memperkuat human resources, memperluas jaringan, dan melakukan ekspansi pasar.

“Jangan jadikan persentase kepemilikan perusahaan sebagai prioritas dalam mengembangkan bisnis karena pada akhirnya memiliki 20% dari perusahaan senilai $100 juta, akan lebih baik dari 60% dari perusahaan senilai $10,” ungkap Iwan di Jakarta, Selasa (07/08/2018).

Matangkan Tolak Ukur

Startup harus memastikan mereka memiliki target pertumbuhan yang jelas dan realistis. Hal ini penting karena tola ukur yang dimiliki startup akan menjadi panduan bagi investor dalam menilai pencapaian dan kemajuan startup.

“Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang dalam menentukan tolak ukur karena jika terlalu tinggi, startup akan kesulitan untuk mencapainya dan jika terlalu rendah, pencapaiannya tidak akan bernilai lebih di mata investor,” jelas Iwan.

Pahami Keterlibatan Investor

Tahap menentukan komitmen dengan investor tertentu menjadi tantangan tersendiri bagi startup. Mereka dituntut untuk dapat memahami lebih dulu sejauh mana keterlibatan investor dalam bisnis mereka kelak.

Dalam investasi, Iwan mengatakan ada beberapa pendekatan yang kerap digunakan oleh para investor. Ada investor yang mengadopsi filosofi investasi tranche (tranche adalah kata Prancis yang berarti bagian atau potongan). Investor tersebut menginvestasikan jumlah tertentu dan merilis dana tersebut secara bertahap karena perusahaan telah mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.

“Pendekatan ini membuat investor tersebut secara aktif terlibat dalam setiap investasi dan berdedikasi untuk membantu para founder startup mencapai tujuan mereka,” jelas Iwan.

Sementara, sejumlah investor lain ada mengadopsi metode one-and-done, di mana mereka menginvestasikan semua uang di muka. “Meskipun metode pertama tampak lebih menarik, namun jenis struktur dana biasanya datang dengan nilai valuasi yang lebih ramping dan parameter yang lebih ketat dalam hal pengembalian moda dan pembagian keuntungan,” kata Iwan.

Peran lembaga pengelola dana perusahaan (wealth management) pun dikatakan Iwan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengelola dan memaksimalkan keuangan dan permodalan bagi startup secara efisien.

“Terutama bagi mereka para founder startup yang berasal dari latar belakang TI atau engineer yang masih asing dalam hal pengelolaan keuangan,” papar Iwan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related