Startup Pertanian Lokal Tembus IPIEC Global 2019

marketeers article

PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), perusahaan agritech lokal baru-baru ini membawa nama Indonesia di kancah kompetisi startup global. MSMB yang berfokus pada sektor agrobisnis berbasis teknologi 4.0, berhasil mencuri perhatian pada ajang Intellectual Property Innovation & Entrepreneurship Contest (IPIEC) Global 2019 di Malaysia.

Di dalam bisnisnya, MSMB menawarkan beberapa solusi, seperti untuk pertanian melalui RiTx, peternakan melalui LiTx, dan perikanan melalui FisTx. Teknologi Smart Farming 4.0 yang diandalkan MSMB melalui RiTx di antaranya, Agri Drone Sprayer (drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), Drone Surveillance (drone untuk pemetaan lahan), serta Soil and Weather Sensor (sensor tanah dan cuaca).

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merangkum ada lima persoalan yang masih menjadi persoalan sektor pertanian Tanah Air dalam lima tahun ke depan, yakni masalah permodalan, lahan yang makin sulit, teknologi pertanian modern minim, persoalan pupuk, dan soal pemasaran menjadi pekerjaan rumah bersama bagi para petani lokal, juga pemerintah.

“Persoalan lain yang cukup serius dalam pertanian lokal kita adalah regenerasi. Tidak dapat dipungkiri, saat ini tren pilihan kerja bagi pemuda bukanlah di bidang pertanian atau bercocok tanam. Citra ketinggalan jaman dan kotor melekat pada kegiatan bertani,” ujar Kiwi Aliwarga, inovator teknologi sekaligus pendiri UMG Idealab, induk perusahaan MSMB.

Selain itu, banyak pemuda kita yang tinggal di desa kurang melirik sektor pertanian karena minimnya fasilitas kepada para petani dan teknologi yang kurang memadai.

Hal ini selanjutnya menjadi fokus Kiwi dalam memajukan pertanian lokal, di antaranya melalui unit usaha MSMB, yakni RiTx dengan teknologi Smart Farming 4.0. Diharapkan, teknologi ini dapat menarik minat anak muda khususnya generasi milenial. Melalui teknologi, Kiwi juga ingin menanamkan kesan bahwa bertani adalah hal yang menarik dengan adanya sentuhan teknologi mutakhir.

Pada tahun 2018, pemerintah Indonesia melalui pemerintah kabupaten telah mengucurkan dana mencapai Rp 59,86 triliun ke seluruh desa di Indonesia, di mana sektor pertanian turut menjadi program prioritas dalam pengelolaan dana desa. Menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo, angka pengangguran di desa pada 2018 sebesar 3,72%. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,21% dari  tahun 2015, yakni sebesar 4,93%.

Sejalan dengan usaha pemerintah dalam menggenjot perekonomian desa melalui program dana desa, mengurangi angka pengangguran di desa, dan permasalahan krusial yang dialami petani, komitmen Kiwi Aliwarga lainnya turut diwujudkan melalui aplikasi Crowde yang bergerak di bidang keuangan dengan produk peer-to-peer landing bagi para petani, Biotech yang memecahkan masalah pertanian, lingkungan, makanan, dan perawatan kesehatan, dan Inagri, aplikasi supplier sayuran online yang dapat membantu petani dalam memasarkan hasil panen.

Berkat inovasinya, MSMB berhasil menjadi Runner-up Pertama dalam ajang kompetisi startup IPIEC Global 2019 di Malaysia. Memasuki tahun ketiganya, IPIEC Global merupakan kontes pencarian inovator teknologi yang mampu menghubungkan diri dengan ekosistem wirausaha.

Ajang berskala global ini diselenggarakan oleh WTOIP, platform technovation terkemuka yang berbasis di China. Dalam pencapaiannya ini, MSMB mewakili regional ASEAN akan kembali bertanding adu inovasi di babak semi final dalam IPIEC Global 2019 pada Desember mendatang.

“Ini akan menjadi peluang yang bagus untuk kami mengeksplorasi pasar China. Pencapaian MSMB meraih Runner-Up pada IPIEC Global 2019 juga merupakan cerminan milestone yang menunjukkan konsentrasi kami dalam memajukan pertanian global, khususnya Tanah Air. Harapan kami, dengan semakin dikenalnya MSMB di mata dunia dapat mendukung visi jangka panjang pemerintah untuk menjadikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045,” tambah Kiwi Aliwarga.

Editor: Sigit Kurniawan

Related