Nama-nama digital startup di Indonesia semakin banyak bermunculan. Lewat kahadiran digital startup, mereka yakin mampu membuat perubahan lewat teknologi. Hal ini pula yang menjadi semangat Sanny Gaddafi saat mendirikan 8Villages. Dengan visi membantu masyarakat desa khususnya di dunia pertanian, 8Villages mewujudkannya lewat pemanfaatan teknologi untuk para petani.
Sanny menekankan pentingnya mencari ide pembuatan digital startup dari masalah-masalah yang ada di sekitar. Dengan begitu, digital startup hadir untuk memecahkan masalah yang selama ini belum terpecahkan. Contohnya di dunia pertanian, 8Villages bertanya langsung ke petani mengenai masalah yang mereka hadapi untuk dicarikan solusinya. Dan, petani mengatakan mereka kesulitan mendapatkan jawaban ketika mereka memiliki pertanyaan.
“Kami menghadirkan aplikasi SMS yang bisa dimanfaatkan para petani untuk tanya jawab seputar pertanian karena kami tahu petani tidak menggunakan smartphone. Dengan SMS, petani bisa bertanya kapan saja dan di mana saja. Untuk menjawab pertanyaan mereka, kami langsung menghubungkan mereka dengan universitas,” papar Founder 8Villages ini dalam roadshow NextDev 2016 di Aceh, beberapa waktu lalu.
Selain itu, sambung Sanny, jangan lupa untuk membangun tim yang solid. Lalu, berkolaborasilah dengan anggota tim yang memiliki keahlian yang berbeda. “Dengan kolaborasi, startup bisa menghadirkan solusi yang andal untuk masyarakat,” tambahnya.
Setelah memiliki tim, tugas selanjutnya bagi digital startup adalah mengembangkan produk. Saat produk telah dibuat, Anda perlu menunjukkan diri Anda dan karya Anda. Hal ini penting agar semakin banyak masyarakat yang mengetahui produk Anda. Hal inilah yang dilakukan oleh Sanny yang berusaha menunjukkan 8Villages ke masyarakat. Hasilnya saat ini, produk 8Villages sudah digunakan di 301 kabupaten di Indonesia pada tahun 2015.
“Aktivitas yang kami jalani ini akhirnya mendapat perhatian pemerintah. Bahkan, pemerintah mendukung 8Villages untuk ekspansi ke seluruh wilayah Indonesia. Bukan hanya itu, berkat upaya kami untuk terus menyosialisasikan 8Villages, kami sering diundang ke luar negeri untuk berbagi tentang apa yang kami lakukan di Indonesia,” jelas Sanny.
Yang terakhir dan tak kalah penting adalah fokus. Sanny berpesan agar digital startup fokus pada pekerjaaan mereka. Jangan sampai komitmen dalam menjalankan startup semakin berkurang. Menurut Sanny, bila startup fokus, maka kemungkinan untuk berkembang semakin tinggi. Bahkan dengan fokus, peluang-peluang yang baru akan terbuka bagi mereka.
“Kami fokus di dunia pertanian Indonesia. Karena kami fokus, ini membuka peluang kami untuk ekspansi hingga ke luar negeri. Sebenarnya kami sudah banyak diminta untuk melakukan ekspansi ke beberapa negara. Tapi, kami mencoba memulai di Myanmar karena Myanmar adalah negara terbesar kedua dalam agrikultur selain Indonesia di ASEAN,” tutup Sanny.
Editor: Sigit Kurniawan