Stockbit, Permudah Millenial Investasi di Pasar Modal

marketeers article

Menurut data BEI, jumlah investor ritel di Indonesia tumbuh 40% setiap tahunnya pada tahun 2018. Penyumbang utama pertumbuhan ini adalah kaum milenial, di mana 70% dari investor baru pada tahun 2018 berasal dari kelompok usia 21-40 tahun.

Terlepas dari pertumbuhan cepat ini, masih kurang dari 1% orang Indonesia yang telah berpartisipasi di pasar saham. Hal ini mendorong lahirnya Stockbit, sebuah aplikasi yang memberikan panduan dalam berinvestasi saham, sekaligus menjadi platform jejaring sosial bagi investor millenial.

“Meski ada imbal hasil yang tinggi, para trader pemula di Indonesia masih terintimidasi untuk melakukan investasi di pasar modal karena minimnya pengetahuan, akses untuk penasihat investasi yang berkualitas, dan tingginya biaya dari layanan penasihat profesional. Mereka seringkali menghadapi kesulitan untuk menavigasi di pasar saham yang sifatnya sangat cepat berubah. Dengan Stockbit, kami bertujuan untuk membuat investasi menjadi mudah dan optimal bagi semua orang,” kata  Wellson Lo,  CEO Stockbit dalam keterangan persnya.

Stockbit baru saja mendapatkan pendanaan Seri A yang dipimpin oleh East Ventures. Pendanaan ini diikuti oleh Convergence Ventures, FreakOut, dan beberapa angel investor terkemuka lainnya. Investor terdahulu seperti 500 Startups, Ideosource dan Braavos Ventures juga turut berpartisipasi dalam putaran ini. Dana segar ini akan mempercepat misi Stockbit untuk mendemokratisasi investasi pasar modal di Indonesia.

Saat berdiri tahun 2013, Stockbit masih berupa jejaring sosial untuk investor saham. Sampai akhirnya  berkembang menjadi sebuah aplikasi yang mengintegrasikan perdagangan saham, agregator informasi, dan jejaring sosial.  Stockbit juga melengkapi dirinya dengan Bibit, aplikasi robo-advisor yang dapat membantu konsumen membangun portofolio yang terpersonalisasi dan berinvestasi secara optimal. Aplikasi tersebut memungkinkan investor untuk berinvestasi mulai dari Rp 10.000 saja dan telah didukung oleh pembayaran digital.

“Sebelumnya, hanya golongan masyarakat 1% teratas saja yang memiliki akses untuk layanan investasi yang baik. Sayangnya, industri ini masih kurang transparan dan nyaman untuk melakukan investasi yang nyaman dengan cerdas. Melalui teknologi kami, kami menyediakan produk dan layanan investasi berkualitas tinggi untuk semua orang, tidak peduli di mana pun mereka berada atau jumlah kekayaan mereka, ”ungkap Johny Susanto, CTO.

Melisa Irene, Partner dari East Ventures mengungkapkan Stockbit menciptakan platform yang mengkonsolidasikan informasi penting dan diperlukan dalam mengambil keputusan investasi. Hal tersebut membuat startup ini  menetapkan posisinya sebagai pemain penting dalam industri pasar modal dengan.

“Stockbit membantu mengurangi asimetri informasi antara pasar, pedagang profesional, dan juga pendatang baru. Kami yakin bahwa tim Stockbit mampu melaksanakan misinya untuk membantu Indonesia mencapai partisipasi individu yang lebih tinggi ke pasar modal, dengan cara yang membantu mereka memaksimalkan keuntungan mereka,” kata Melisa.

    Related