Storytelling tidak hanya menyuguhkan sebuah cerita yang dikarang sedemikian rupa. Storytelling menawarkan sebuah kekuatan yang berdampak besar dalam membangun hubungan emosional antara brand dengan pelanggan.
Di dunia fast-paced yang begitu dinamis, penting bagi brand untuk dapat stand out from the crowd dan menangkap perhatian dari seluruh pelanggan potensial. Untuk bisa stand out, storytelling yang memukau adalah jawaban.
Storytelling yang efektif akan mampu meningkatkan engagement yang kuat, mendorong konversi, dan tentunya mendorong pertumbuhan pendapatan. Dalam dunia marketing, tak dimungkiri lagi jika storytelling dapat membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan dengan pendekatan brand yang humanis.
Sebuah cerita mampu menanamkan dan menghubungkan pesan pemasaran di setiap stage dalam customer journey. Dengan begitu, semua pesan dapat selaras dengan kebutuhan pelanggan.
Lalu, apa yang membuat storytelling bisa menjadi sukses?
Dalam membuat storytelling, kemampuan untuk berempati pada pelanggan adalah penting. Lakukan empati dengan memahami terlebih dahulu permasalahan, keinginan, dan kebutuhan pelanggan Anda.
Tak lupa, tunjukkan dan posisikan brand Anda sebagai sebuah solusi yang tepat. Agar pesan dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran, maka pemilihan saluran komunikasi dan pemasaran menjadi satu hal yang juga patut Anda pertimbangkan.
BACA JUGA: Empathy Map: Human-Centered Design, Lebih Dekat dengan Pelanggan
The power of storytelling
Di tengah gempuran persaingan yang begitu ketat dan era digital yang begitu dekat dalam kehidupan, setiap harinya, pelanggan bisa terekspos dengan ribuan konten dan iklan. Ini dapat menurunkan attention spans pelanggan dalam melihat sebuah konten.
Seseorang terbiasa membaca semua konten dengan mata, namun tentu tidak semua konten bisa menyentuh hati dan emosi. Cara terbaik untuk bisa mengoneksikan konten dan audiens adalah dengan mengintegrasikan narasi iklan dalam sebuah alur cerita yang membangkitkan emosi pelanggan. Inilah yang dimaksud dengan storytelling.
Pertama, sebuah cerita dapat menarik perhatian pelanggan melalui brand yang humanis dan dapat relate dengan kehidupan pelanggan. Kedua, sebuah cerita dikemas menjadi sebuah informasi yang memorable, mudah diingat di benak pelanggan.
Ketiga, sebuah cerita dapat menggambarkan manusia itu sendiri. Orang akan terhubung dengan cerita melalui emosionalitas yang terbangun di dalamnya.
Emosional sering kali mampu menciptakan pemahaman pesan yang jauh lebih mendalam. Keempat, sebuah cerita telah terbukti menjadi sebuah tools untuk membangun engagement, inspirasi dan motivasi.
Dengan begitu, storytelling dapat mendorong audiens untuk mengambil tindakan atas kepuasan yang didapat setelah membaca sebuah cerita.
BACA JUGA: Pengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen dengan Psikologi Marketing
Untuk dapat memahami lebih dalam mengenai storytelling, Anda dapat mempelajarinya pada salah satu acara Marketeers, yaitu Marketeers Hangout 2023. Pada acara ini terdapat sebuah tema yang akan membahas mengenai Writing Brand Story.
Marketeers Hangout 2023 ini akan diselenggarakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada 18 September 2023 mendatang. Event ini akan mengundang berbagai creative professional speaker untuk menghadirkan berbagai insight yang luar biasa untuk Anda.
Anda dapat mulai membeli tiket early bird sekarang juga di Marketeers Hangout 2023.
Editor: Ranto Rajagukguk