HMD Global, induk sekaligus pemegang lisensi resmi handphone Nokia akan mengubah merek tersebut dengan nama sendiri. CEO HMD Global Jean-Francois Baril menyampaikan strategi ini merupakan langkah perusahaan untuk memaksimalkan produksi ponsel 5G.
“Konsumen akan dapat melihat produk baru di bawah merek HMD, begitu pula ponsel-ponsel Nokia, dan juga kolaborasi dengan beberapa mitra baru kami,” katanya dikutip dari Hardwarezone, Senin (25/9/2023).
Dia menambahkan ponsel baru yang akan diproduksi di bawah merek HMD akan lebih tahan lama dan dibuat dengan bahan yang eco friendly. Baril juga menambahkan HMD Global menjadi produsen ponsel 5G dengan pertumbuhan paling tinggi dari tahun ke tahun.
BACA JUGA: Nokia Ubah Logo dan Identitas Merek, Siapkan Strategi Bisnis Baru
Di balik strategi itu, HMD berencana membangun mereknya sendiri. Nokia sebelumnya adalah merek milik Microsoft yang dijual kepada HMD pada tahun 2016.
HMD memiliki hak untuk menjual produk dengan merek Nokia selama sepuluh tahun sejak kontrak disepakati bersama. Dengan sisa tiga tahun lagi, bukan tidak mungkin HMD mencoba memutus ketergantungannya selama tujuh tahun menggunakan merek Nokia.
Akan tetapi, di sisa kontraknya, HMD memutuskan masih akan menjual Nokia baru, hanya saja di bawah naungan besar merek HMD. Belum ada keputusan atau keterangan resmi dari perusahaan apakah HMD akan memperbarui lisensinya dengan Microsoft pada tahun 2026 nanti.
BACA JUGA: HMD Global Rilis Nokia C31, C21 Plus, dan T21 ke Pasar Indonesia
Menilik tiga tahun ke belakang, perusahaan telah mendapat “amunisi” guna memenuhi ambisinya, yakni membangun merek pribadi. HMD mendapatkan kucuran dana investasi, baik dari Google dan Qualcomm untuk pengembangan ponsel 5G pada Agustus 2020.
Total dana investasi yang digelontorkan kepada HMD mencapai US$ 230 juta. Namun, terkumpulnya dana tersebut tidak hanya berasal dari Google dan Qualcomm saja.
Menurut HMD, investasi tersebut diperuntukkan untuk membuat ponsel 5G yang lebih murah. Sebelumnya, dana tersebut diduga akan digunakan untuk pengembangan merek Nokia lebih lanjut.
Editor: Ranto Rajagukguk