Perkembangan teknologi yang cukup pesat memengaruhi semua lini, termasuk dunia pendidikan. Menyadari hal itu Universitas Padjadjaran (Unpad) memperkenalkan strategi barunya dalam menghadapi perubahan paradigma dalam dunia pendidikan sekarang dan pada masa depan.
Sebelumnya, Unpad sendiri telah mengadopsi model pembelajaran inovatif dengan menggabungkan teknologi dalam pembelajarannya secara hybrid. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan tinggi yang akan dilaksanakan oleh Unpad pada 2024 mendatang.
Lebih dari itu, perguruang tinggi negeri ini juga menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pihak eksternal. Hal itu tentu saja untuk menghadapi tantangan dan mempersiapkan mahasiswa demi masa depan yang makin digital dan terhubung.
BACA JUGA Gandeng Unpad, WIR Group Kembangkan Metaverse di Dunia Pendidikan
Ir. Priyantono Rudito, M.Bus, Ph.D selaku Komite Hybrid University dan Dosen Pengajar TAM SDM MM Unpad menyampaikan pentingnya mengkalibrasi ekosistem masa dan menciptakan ekosistem baru yang berfokus pada teknologi dan inovasi.
“Pendekatan Learner-Centric yang kami bawa dalam bentuk kolaborasi University-Industry-Government merupakan peluang besar,” ujarnya dalam acara The 11th Jakarta Marketing Week 2023, Minggu (18/6/2023).
Priyantoro menambahkan upaya tersebut dilakukan Unpad untuk membentuk kebutuhan dan keterampilan mahasiswa, mendorong standar pendidikan dan pelatihan dengan menyelaraskan akreditasi. Sebagai bentuk upaya mengikuti perkembangan dunia pendidikan masa depan, Unpad menghadirkan Massive Open Online Course (MOOC) atau Universitas Padjadjaran Learning and Upskilling Hub for Next Generation (Unpad Luhung).
Program ini dihadirkan guna melakukan penguatan di bidang pembelajaran dan teknologi.
BACA JUGA Taylor’s University Buat Program Online Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa
Diana Sari, Ph.D menjelaskan transformasi Unpad menjadi Hybrid University adalah wujud komitmen dalam memastikan keunggulan kampus sesuai dengan visi dan nilai-nilai yang dimiliki oleh pihaknya.
“Melalui penguatan Learning Management System internal Unpad dan peluncuran MOOC, kami berusaha memberikan akses pendidikan yang mudah bagi mahasiswa dan juga masyarakat umum,” ujar Diana Sari, Ph.D dalam acara yang berlangsung di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta.
Program ini juga merupakan hasil kolaborasi antara Unpad dengan MarkPlus Institute dan Lokatekno Digital Indonesia. Langkah kolaborasi ini dilakukan, karena pada masa depan setiap industri akan saling beririsan, termasuk dalam dunia pendidikan.
Dengan adanya kolaborasi tiga institusi ini dapat mempercepat pertumbuhan MOOC melalui pembuatan kelas bersertifikat untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mahasiswa.
“Model ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dalam lingkungan ini, peserta didik memiliki kontrol yang lebih besar atas pendidikan mereka, dapat memilih waktu, tempat, dan cara belajar yang sesuai dengan gaya dan preferensi mereka,” tutur Priyantoro.
BACA JUGA CEO OpenAI Sam Altman: Dunia Pendidikan Sempat Menolak ChatGPT
Seperti diketahui, teknologi yang ada sekarang mendukung adanya model learner centric. Perangkat lunak dan platform pembelajaran digital memungkinkan peserta didik untuk mengakses sumber daya pembelajaran, berinteraksi dengan instruktur dan sesama peserta didik, serta mengikuti pembelajaran secara fleksibel.
Tak heran, program baru yang dihadirkan oleh Unpad ini akan berjalan dengan metode pembelajaran kolaboratif, interaktif, dan personal sesuai dengan kebutuhan individu.
Editor: Ranto Rajagukguk