Kepuasan pelanggan menjadi fokus utama di tengah persaingan industri kendaraan listrik. BYD Indonesia, melalui investasi pada penelitian dan pengembangan (R&D), menghadirkan pendekatan holistik yang mengutamakan pengalaman berkendara serta pelayanan personal yang mendalam.
Dalam ajang MarkPlus Conference (MPC) sesi Commerce: The Buttom-of-Funnel: Key to Sales Conversion, Luther T Panjaitan, Head of Marketing Communication BYD Indonesia mengungkapkan fondasi bisnis BYD dibangun dari keunggulan teknologi sebelum memasuki industri otomotif.
BACA JUGA: Sambut Usia ke-30 Tahun, BYD Sajikan Program Spesial di GJAW
“Kami memulai sebagai perusahaan teknologi, bukan otomotif. 2/6 komponen elektronik di dunia, mulai dari ponsel hingga televisi, mengandung teknologi dari BYD,” kata Luther.
Pergeseran ke industri kendaraan listrik (EV) bukanlah langkah spontan. BYD telah lama mempersiapkan transisi ini dengan mengembangkan tiga pilar utama.
Pertama, Energy Acquiring, yakni mengembangkan teknologi untuk mengumpulkan energi secara efisien. Kedua, Energy Storage, yakni menjadi salah satu pemain terbesar dalam sistem penyimpanan energi dan panel surya.
BACA JUGA: Lanjutkan Ekspansi, BYD Arista Buka Sembilan Diler Sekaligus
Terakhir, Energy Utilization, yaitu menerapkan teknologi energi ke dalam berbagai jenis kendaraan, kecuali roda dua.
“Dengan R&D yang kuat, kami mampu memasukkan teknologi seperti baterai, chipset, wiring system, hingga perangkat lunak ke kendaraan kami,” ujar Luther.
Fokus pada Pengalaman Konsumen
Dalam industri otomotif, pengalaman berkendara memegang peranan penting. Luther menekankan pengalaman ini menjadi prioritas sebelum berbicara soal penjualan jangka panjang.
“Kalau belum memastikan semua aspek kenyamanan dan keamanan selesai, jangan dulu bicara soal sales,” ujarnya.
Ia percaya investasi pada pengalaman pengguna adalah kunci untuk menciptakan kepuasan pelanggan jangka panjang.
“Kami tidak terlalu khawatir dengan repurchase atau ketidakpuasan konsumen, karena fokus kami adalah bagaimana mereka merasakan teknologi BYD di setiap perjalanan,” ucapnya.
Peningkatan Pelayanan Individual
Selain produk, Luther menyoroti pentingnya layanan personal bagi konsumen. Hal ini mencakup pelatihan dan edukasi kepada mitra pihak ketiga yang bekerja sama dengan BYD.
“Kami memberikan pemahaman bahwa inilah cara BYD bekerja. Pelayanan personal ini menjadi elemen penting dalam memastikan konsumen mendapatkan pengalaman terbaik,” kata Luther.
Kerja sama dengan mitra pihak ketiga dilakukan secara strategis, memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memahami standar dan nilai yang diusung BYD.
Keselamatan sebagai Prioritas Utama
Dalam industri kendaraan listrik, keselamatan menjadi salah satu perhatian terbesar. Luther menjelaskan inovasi yang dilakukan BYD tidak hanya sebatas teknologi, tetapi juga pada aspek keamanan yang mendalam.
“Keselamatan dan kenyamanan harus diselesaikan lebih dulu. Setelah itu, yang perlu ditingkatkan adalah pendekatan individual kepada konsumen,” tuturnya.
Secara keseluruhan, dengan menggabungkan keunggulan teknologi, fokus pada pengalaman berkendara, dan peningkatan layanan personal, BYD Indonesia menunjukkan bagaimana inovasi dapat diterjemahkan ke dalam kepuasan pelanggan. Di tengah perkembangan industri kendaraan listrik, strategi ini memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Editor: Ranto Rajagukguk