Meriahkan ulang tahun kota Jakarta ke-490, Coca-Cola Indonesia menggerakkan strategi sustainable marketing dengan membuka gerai edukasi daur ulang dalam gelaran acara Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2024. Bertajuk Dari Botol Jadi Botol, merek minuman karbonasi ini berupaya memberikan edukasi bagi masyarakat, khususnya para pengunjung Jakarta Fair tentang sebuah nilai dari botol bekas yang kerap dianggap sebagai sampah.
Dalam acara bertajuk “Jaga Indonesia: Membangun Sistem Daur Ulang Berbasis Komunitas untuk Perubahan Sosial yang Positif”, Coca-Cola berupaya menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi sirkular dan keberlanjutan lingkungan.
Natasha Gabriella, Head of Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk menarik kembali 100% dari produk yang diproduksi pada tahun 2030.
BACA JUGA Tahun 2023, Coca-Cola Tekan Water Ratio Use hingga 25%
“Kami menargetkan penggunaan 50% PET daur ulang dalam produk-produk kami pada tahun 2025, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. P.75/2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen,” tutur Natasha.
Sebelumnya, Natasha menambahkan pada tahun 2023 lalu, pihaknya juga telah meluncurkan botol yang terbuat dari 100% plastik PET daur ulang (rPET). Upaya yang dilakukannya ini, sejalan dengan visi global ‘World Without Waste’ dari Coca-Cola.
Dalam inisiatifnya ini, Coca-Cola bekerja sama dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara, sebuah yayasan sosial nirlaba yang juga didirikan atas kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia. Yayasan Mahija berperan dalam proses pengumpulan botol bekas untuk didaur ulang.
Selain itu, Yayasan Mahija turut mendukung penciptaan infrastruktur pengumpulan dan menyediakan bahan baku untuk fasilitas Amandina Bumi Nusantara.
“Kami berinvestasi untuk mendukung proses pengumpulan dan segregasi agar botol dapat disuplai ke pabrik daur ulang PET, Amandina Bumi Nusantara,” ujarnya.
BACA JUGA Coca-Cola Luncurkan Reborn Area di Lima Lokasi CGV Cinemas
Pabrik tersebut mampu menghasilkan plastik daur ulang yang telah memperoleh sertifikat food contact, menjadikannya aman untuk kemasan makanan dan minuman. Saat ini, satu dari setiap tiga botol yang diedarkan Coca-Cola di Indonesia terbuat dari 100% plastik PET daur ulang atau rPET yang diproduksi secara lokal di fasilitas daur ulang Amandina Bumi Nusantara di Jawa Barat.
Fasilitas canggih yang didirikan atas kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia ini mampu memproses botol PET kosong yang dikumpulkan secara lokal dan mengubahnya menjadi botol produk Coca-Cola baru. Inisiatif Coca-Cola ini juga melibatkan kerja sama dengan bank sampah, yang berperan sebagai jembatan antara masyarakat dan proses daur ulang sampah.
“Bank sampah adalah entitas terdekat dengan masyarakat di tingkat RT atau desa. Kami memberikan insentif bagi masyarakat yang menyumbangkan sampah mereka untuk memastikan disiplin dalam memilah sampah sesuai prinsip ekonomi sirkular,” kata Natasha.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengumpulan dan pendaurulangan kemasan plastik bekas pakai, Coca-Cola membuat gerainya di Jakarta Fair Kemayoran sebagai ajang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Mulai tanggal 12 Juni hingga 15 Juli 2024, Coca-Cola mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengomunikasikan serta mendorong aksi masyarakat dalam pengumpulan kemasan plastik bekas pakai.
Editor: Ranto Rajagukguk