Strategi Gizidat Tetap Eksis di Tengah Gempuran Produk Herbal dari China
Produk herbal Indonesia menunjukkan keperkasaannya di tengah gempuran barang dari China. Dalam era tren e-commerce, khususnya dengan kehadiran platform global yang menggabungkan media sosial dan e-commerce, produk asal China, terutama dalam kategori skincare, fashion, dan mainan anak, mendominasi pasar online.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk kategori obat tradisional, di mana produk lokal Indonesia tetap perkasa dan diminati. Gizidat, sebagai salah satu produk herbal lokal, menjadi bukti keunggulan produk Indonesia. Terbuat dari madu alam Sumatera, temulawak, dan ekstrak ikan sidat, Gizidat memasarkan produknya secara online.
Menariknya, penjualannya tidak kalah bersaing dengan produk-produk China, dengan catatan penjualan mencapai 20.000 pieces per bulan selama tahun 2022 dengan pertumbuhan sekitar 7-10%.
Manajer Pemasaran PT Rumbaka Gung Triwikrama Nurul Khayatin menjelaskan bahwa bahan baku khas Indonesia pada Gizidat membuatnya sulit ditiru oleh produsen herbal asing.
BACA JUGA: Herbalife dan Kemenpora Kampanyekan Gaya Hidup Sehat dan Bugar
“Produk kami telah dikenal selama lebih dari enam tahun dan terkenal karena manfaatnya dalam memperbaiki pencernaan serta nafsu makan anak. Komposisi yang unik ini memberikan keunggulan kompetitif, membuatnya sulit untuk digantikan oleh produk serupa dari luar negeri,” kata Nurul dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12/2023).
Lebih lanjut, Pengamat ekonomi, Muhammad Imran Hirawan, menyatakan keyakinannya bahwa produk herbal bisa menjadi komoditas andalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) Indonesia. Menurutnya, keunggulan produk herbal lokal terletak pada bahan dasarnya yang tidak perlu diimpor, sehingga dapat bersaing secara harga.
“Penting dalam mengedukasi masyarakat tentang keamanan produk herbal yang sudah tersertifikasi. Sertifikasi oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan dapat meningkatkan nilai jual produk dan memberikan keyakinan kepada konsumen,” ujar Imran.
Dalam upaya memasarkan produk herbal lokal, Imran menyarankan agar UMKM menerapkan strategi penjualan kreatif dengan menonjolkan khasiat produk. Gizidat, sebagai contoh, memanfaatkan media sosial sebagai platform edukasi dan promosi.
BACA JUGA: Obati Psoriasis Vulgaris dengan 3 Bahan Herbal Ini
Program Gizitalk yang berisikan dialog kesehatan dengan dokter atau pakar gizi menjadi salah satu strategi kreatif untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Dengan demikian, produk herbal Indonesia tidak hanya tetap eksis di pasaran, tetapi juga semakin diminati oleh konsumen yang semakin cerdas dan selektif.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz