Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum lama ini mengesahkan Undangan-Undang Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini dinilai akan membawa perubahan strategi bagi usaha farmasi, sekaligus menentukan arah perkembangan dan situasi yang akan dihadapi oleh usaha tersebut di masa mendatang.
Untuk menyambut perubahan yang ada dalam UU tersebut, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menggelar Rapat Kerja Nasional Tahun 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan strategi dan langkah taktis organisasi untuk memajukan usaha farmasi di Indonesia.
Sebagai satu-satunya wadah induk organisasi perusahaan farmasi di Indonesia yang memenuhi 90% kebutuhan obat nasional, GPFI mengusung tema “Transformasi & Sinergi Pelaku Usaha Farmasi Untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat, Produktif, Mandiri, dan Berkeadilan“.
BACA JUGA: Terbit, Koleksi Resort Wear Pertama Tobatenun
Melalui kegiatan ini, harapannya para anggota, pelaku usaha, serta seluruh stakeholder dapat mewujudkan perubahan yang diiringi dengan sinergitas untuk memberikan kontribusi bagi dunia kesehatan dan farmasi Tanah Air.
Ferry Soetikno, Wakil Ketua Umum GPFI menyampaikan sinergitas dan kolaborasi adalah kunci dalam mewujudkan perubahan dengan dampak terbaik. Melalui Rakernas ini, GPFI mencoba untuk menentukan arah usaha farmasi Indonesia ke depannya, dengan adanya UU Kesehatan tersebut.
“Kami membahas seluruh aspek usaha farmasi. Mulai dari Industri, Distribusi, Apotek, hingga Toko Obat dan isu-isu terkini di berbagai daerah. Kami harap, adanya Rakernas ini dapat membuat seluruh pihak menyamakan persepsinya dan terus berkolaborasi untuk memajukan dunia kesehatan dan farmasi di Indonesia,” ujar Ferry.
Hal ini juga disambut baik oleh Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan yang turut hadir secara daring pada kegiatan Rakernas GPFI 2023. Ia berharap pemerintah dan GPFI dapat bersinergi serta terus mendorong industri farmasi untuk mengembangkan produk sediaan farmasi dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan produk sediaan farmasi dalam negeri, serta meningkatkan tingkat komponen dalam negeri sehingga dapat mewujudkan Indonesia sehat yang produktif, mandiri dan berkeadilan,” ucapnya.
BACA JUGA: Upaya GPFI Cegah Stunting melalui Kegiatan Edukasi di Solo
Selain dari itu, Togi Junice Hutadjulu, Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM yang hadir mewakili dan membacakan sambutan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI) juga menyambut baik tema Rakernas Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia.
Berdasarkan penuturannya, tema ini mencerminkan semangat dan komitmen anggota GPFI untuk mewujudkan visi bersama, yakni membangun manusia sehat dan produktif menyongsong Indonesia emas 2045.
“GPFI adalah mitra strategis BPOM dalam melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan GPFI yang dibangun atas dasar komitmen, tanggung jawab, kebergunaan, dan rasa saling percaya dalam penjaminan keamanan mutu dan khasiat obat di Indonesia,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk