Saat ini, industri komponen dalam negeri memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Beberapa faktornya antara lain semakin maraknya industri perakitan, meningkatnya kebutuhan komponen, dan meningkatnya suku cadang untuk layanan purna jual (after sales). Apalagi, pasar otomotif di dalam negeri maupun di ASEAN terus tumbuh.
Kemenperin mencatat, penjualan kendaraan bermotor di ASEAN telah mencapai angka lebih dari 3,1 juta unit pada tahun 2015, di mana Indonesia mengisi pasar dengan jumlah penjualan mendekati angka 1,3 juta unit kendaraan.
Untuk itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong penyelenggara pameran turut mendorong industri komponen otomotif nasional. Salah satunya dengan memberi kesempatan pelaku industri itu berpartisipasi dalam ajang pameran kendaraan bermotor.
“Bukan hanya memberi tempat berupa booth tertentu, tetapi juga menempatkannya di titik strategis. Harus ditata menarik dan jangan di belakang maupun di pinggir-pinggir,” kata Menperin saat menerima Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Ery Erlangga di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Menurutnya, hal ini memberi ruang bagi industri komponen untuk bermitra dengan prinsipal otomotif global baik membangun pabrik baru atau menambah kapasitas produksi. “Maka, setiap kesempatan ajang promosi otomotif harus memberi manfaat bagi industri lokal. Di setiap langkah, national interest memang menjadi fokus kita,” tegasnya.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan, ke depan pameran otomotif skala nasional dan internasional menjadi kesempatan mendongkrak pemasaran komponen lokal.
“Pameran yang dihadiri prinsipal, pelaku industri, hingga konsumen menjadi saranabranding komponen otomotif nasional. Pemilik pabrik dapat menunjukkan hasil produksi, membangun citra produk berkualitas dan tepercaya pada pemakai akhir serta mengembangkan kemitraan usaha,” pungkasnya.
Editor: Sigit Kurniawan