Provinsi Jawa Tengah kini tengah fokus pada pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Setelah berhasil menangani pencegahan pandemi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini optimistis dapat melakukan proses pemulihan ekonomi.
“Tentu saja diperlukan disiplin yang tinggi dengan protokol kesehatan agar upaya membangkitkan industri usaha kecil menengah (UKM), menggerakkan industri pengelohan, dan menarik investasi memberikan hasil yang diharapkan,” kata Iwan Sutiarso, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang pada acara Governement Roundtable, Kamis (05/11/2020).
Kabupaten Magelang memiliki strateginya sendiri untuk ikut andil dalam pemulihan ekonomi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Beberapa hal sedang dan akan terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang. Salah satunya, memberikan stimulis bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi.
Melalui Penerbitan Peraturan Bupati Magelang Nomor 42 Tahun 2020, Kabupaten Magelang memberikan stimulus kepada pelaku usaha yang terdampak COVID-19. Stimulus ini bersumber dari APBD Kabupaten Magelang dengan total anggaran sebesar Rp 30 miliar.
“Harapannya, dengan adanya stimulus yang diberikan akan menggerakkan ekonomi yang ada di masyarakat khususnya pada sektor-sektor unggulan khususnya pertanian, pariwisata, dan UKM,” ujar Iwan.
Stimulus akan tetap diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang pada tahun 2021. Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 milyar untuk melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Untuk usaha berupa kredit, Bank Pasar 69 sebagai bank daerah telah memberikan restrukturisasi kredit dan berbagai program CSR dengan harapan ekonomi bisa tetap bergerak dan kontraksi ekonomi tidakt terlalu besar,” jelas Iwan.
Pemerintah Kabupaten Magelang juga fokus pada sektor pariwisata sebagai strategi pemulihan ekonomi daerah. Salah satunya dengan mendukung pembukaan Candi Borobudur dan mendukung kegiatan kreatif para seniman.
Dalam mendukung sektor pariwisata untuk kembali dibuka, Pemerintah Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) melakukan peningkatan sumber daya marketing pariwisata.
“Pelatihan digital marketing dan smartphonology dilakukan supaya para pelaku usaha di sektor pariwisata mendapat skill tambahan di sela-sela waktu luang. Kami juga memanfaatkan ruang virtual untuk melakukan proses kreatif bagi para seniman,” pungkas Iwan.
Editor: Eko Adiwaluyo