Strategi KFC Jadi Top of Mind Konsumen Indonesia Lintas Generasi
KFC Indonesia telah hadir di Indonesia selama 43 tahun. Dan, sepanjang waktu itu pula banyak konsumen Indonesia yang menjadikan merek ini sebagai pilihan ketika ingin menikmati ayam goreng. Pencapaian ini tak lepas dari berbagai strategi KFC yang telah dikerahkan.
“Pada awal kehadirannya di Indonesia hingga saat ini, targetnya masih sama yaitu membuat seluruh masyarakat makan KFC,” tutur Eric Leong, CEO PT Fast Food Indonesia Tbk, Jumat (21/10/2022).
Hadir bagi generasi terdahulu hingga masa kini, penting bagi KFC meramu strategi dan memantapkan diri sebagai top of mind konsumen melalui berbagai strategi. Terlebih lagi, sekarang banyak kompetitor yang bermunculan.
Menanggapi hal ini, pembalap yang juga merupakan cucu dari pendiri KFC Indonesia, Sean Gelael menuturkan bahwa KFC tidak hanya ingin menjadi top of mind sebagai restoran cepat saji.
Lewat berbagai strategi, KFC ingin hadir sebagai lifestyle brand. Harapannya dengan cara ini, kehadiran KFC dapat menjadi lebih relevan bagi konsumen dari berbagai generasi. Hal tersebut sudah mulai dilakukan, misalnya saja dengan keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan entertainment hingga olahraga.
Merek ini pun terus berusaha memberikan kontribusinya kepada Tanah Air. Di sini, perusahaan melakukan pemilihan bahan baku yang sudah 98% berasal dari produk lokal Indonesia.
“Kami mendukung para UKM dan petani yang menghasilkan produk lokal. Selain itu, kami juga berupaya untuk berkontribusi dengan menyerap tenaga kerja lokal. Saat ini, sudah sekitar 16.000 karyawan yang mendukung KFC di berbagai daerah,” ujar Eric.
Kontribusi mereka bagi bangsa tak berhenti di situ. Perusahaan menunjukkan dukungannya terhadap upaya pemerintah melestarikan lingkungan lewat pemberlakuan eco friendly environment.
“Pengurangan penggunaan listrik, menggunakan panel solar, hingga pembuangan limbah yang di-filter sudah kami lakukan. Selain itu, kami juga berinovasi dengan kehadiran tempat charge kendaraan listrik. Jadi, pelanggan bisa makan KFC sembari kendaraannya di-charge. Kami terus mendukung pemerintah dalam upaya itu,” jelasnya.
Kunci Inovasi
Inovasi dari sisi teknologi pun kembali ditunjukkan KFC lewat penutupan layanan delivery by call mereka, yakni layanan 14022. Penutupan via telepon ini digantikan oleh aplikasi KFCku.
Meski belum diluncurkan secara resmi, aplikasi yang sudah hadir di Play Store dan App Store ini telah diunduh lebih dari satu juta kali.
“Pesan layanan antar dari 14022 itu memang punya nostalgia. Tapi, kami ingin menyederhanakan cara untuk mendapatkan layanan kami dengan aplikasi KFCKU ini. Terlebih lagi, di digital age seperti sekarang, kami harus beradaptasi,” ujar Sean.
Melalui aplikasi tersebut, KFC ingin memberikan layanan one stop solution. Bisa pesan secara online dan pick up di drive thru. Selain itu, ada juga rewards langsung yang bisa didapatkan ketika melakukan pemesanan dari aplikasi.
“Mayoritas masyarakat saat ini terbiasa belanja dari food aggregator. Bedanya, dengan aplikasi kami, mereka bisa memangkas biaya pesan antar atau take away,” imbuh Sean.
Kehadiran aplikasi ini pun menambah jaringan distribusi yang dibangun oleh KFC Indonesia. Tercatat, sampai hari ini konsumen bisa menjangkau KFC dengan berbagai format, mulai dari stand alone, restoran di dalam mal, food court, KFC Box, hingga gerai di bandara atau stasiun.
Dengan lebih dari 700 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, KFC masih optimistis untuk menambah gerai dan menargetkan 40 gerai baru sepanjang tahun 2022.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz