Cleanliness, Health, Safety (CHS) kini menjadi salah satu tren yang diperhatikan oleh para pelaku bisnis di berbagai industri. Apalagi di industri kecantikan yang bersentuhan langsung dengan organ tubuh manusia. Hal ini tidak lain untuk menjawab protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah di tengah kondisi sekarang ini.
Aturan tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01. 07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum, antara lain memakai masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan jaga jarak fisik dengan orang lain.
Sebagai pemain di industri kecantikan, Estetika dr. Affandi juga menerapkan protokol kesehatan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh konsumen.
“Kami mendukung penuh program pemerintah dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi seluruh tim dan dokter. Agar seluruh pihak, terutama konsumen memperoleh rasa aman dan terhindar dari penyebaran COVID-19,” ujar dr. Diana Affandi Sp.KK, Ketua Komite Medis Estetika dr. Affandi di siaran persnya.
Tidak hanya itu, klinik kecantikan berusia 33 tahun -yang baru-baru ini meremajakan brand-nya menjadi Estetika dr. Affandi- ini menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap kepada seluruh dokter dan perawat selama tindakan (treatment) berlangsung. Pengecekan suhu tubuh juga diterapkan ke semua orang di sana.
Di sisi lain, protokol kesehatan ini juga memainkan peran untuk menumbuhkan kepercayaan kepada seluruh konsumen Estetika dr. Affandi. Hal in penting, apalagi di tengah situasi pandemi saat ini.
Dari segi bisnis, dr. Hengky Nur Hidayat Affandi selaku CEO Estetika dr. Affandi mengakui adanya penurunan kunjungan konsumen dalam rentang waktu empat bulan terakhir. Apalagi saat pemberlakukan PSBB yang tidak memberikan pilihan bagi sektor bisnis perawatan kecantikan. Pandemi COVID-19 membuat bisnis klinik kecantikan langganan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ini mengalami tekanan yang cukup terdampak. Maka dari itu, pihaknya melakukan inovasi dengan meluncurkan program Estetika Treatment Card.
Program ini memberikan potongan harga hingga 50% untuk setiap treatment yang dimiliki Estetika dr. Affandi, antara lain Peeling Treatment, Microdermabrasion, Face Lifting, Laser, Botox, IPL, PRP, hingga Ultherapy. Dan, program ini dapat digunakan hingga tahun depan di seluruh cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, program Treatment Card ini juga memberikan kemudahan lain, yakni pasien bisa membeli sekarang namun treatment bisa dilakukan di lain waktu.
“Treatment Card menjadi salah satu cara kami memperkenalkan Estetika dr. Affandi kepada seluruh masyarakat. Terutama bagi generasi milenial dan generasi Z yang ingin merawat kulit dan wajah dengan harga yang sangat terjangkau. Program ini dapat dibeli melalui daring di aplikasi dan website Estetika dr. Affandi,” tutur Hengky.
Penjualan daring meningkat
Meski bisnis treatment mengalami penurunan,Hengky mengakui terdapat peningkatan penjualan produk yang sangat signifikan melalui mobile apps bEauty Commerce Estetika dr. Affandi. Dalam dua bulan terakhir, penjualan produk melalui aplikasi yang memiliki fitur konsultasi gratis dokter kecantikan ini melonjak dua kali lipat.
“Karena tidak bisa treatment selama masa PSBB, penjualan produk kami melalui aplikasi meningkat pesat. Terutama produk-produk perawatan di rumah (produk prescription dengan resep dokter) seperti krim, lotion, cleansing, serum vitamin C, dan produk non resep dokter dengan merek EKSOTIKA,” tutup Hengky.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Estetika dr. Affandi juga meluncurkan fitur Estetika loyalty program di aplikasi bEauty commerce Estetika dr. Affandi. Fitur ini dilengkapi dengan dua mekanisme utama, antara lain membership program dan member get member yang akan memberikan benefit berupa poin kepada setiap konsumen. Poin tersebut dapat ditukarkan dalam bentuk produk dan treatment.
Program ini berlaku di seluruh cabang mereka. Saat ini, Estetika dr. Affandi sudah memiliki 15 cabang yang tersebar di beberapa kota, antara lain Semarang, Bekasi, Cibubur, Cirebon, Denpasar, Depok, Makassar, Medan, Solo, Surabaya, Tangerang, Yogyakarta dan sisanya di Jakarta. Secara keseluruhan cabang dikelola terpusat di Semarang.