Strategi Market Driven Antar Perhutani Capai Laba Bersih Rp 380 Miliar di 2014

marketeers article

Perum Perhutani berhasil membukukan pertumbuhan keuntungan yang meningkat pesat di tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya. Laba bersih Perum Perhutani tumbuh hingga 186% atau menjadi Rp 380 miliar  dibanding tahun 2013 yang di angka Rp 207 miliar. Sedangkan pendapatan total dari badan usaha milik negara (BUMN) di sektor kehutanan ini mencapai Rp 4,604 triliun di tahun lalu.

Pendapatan ini ditunjang dua lini bisnis yang dimasuki oleh Perhutani, yakni sektor kayu dan nonkayu. Sektor kayu menyumbang sekitar 49% dan nonkayu mencapai 51%. Sektor nonkayu Perhutani meliputi getah pinus, kopai, daun kayu putih, gondorukem, terpentin, dan minyak kayu putih.  

Untuk pendapatan dari sektor kayu naik 25%  menjadi Rp 2,158 triliun dari tahun 2013 yang mencapai Rp 1,7 triliun.  Kenaikan pendapatan dari sektor kayu ini seiiring dengan strategi market driven yang diterapkan perusahaan ini. Strategi ini menempatkan pasar dan konsumen sebagai titik acuan dalam menetapkan formula bisnis. Dalam hal ini, Perum Perhutani membuat kebijakan dengan tidak menebang kayu bila belum ada permintaan.

“Berdasarkan penilaian dari Kementerian BUMN, kinerja aspek keuangan Perum Perhutani menunjukkan kategori AA atau Sehat dengan total skor 87,26.  Salah satu penopang pertumbuhan laba bersih ini adalah transformasi sistem keuangan dari tradisional ke sistem modern yang berbasis online yang lebih transparan. Selain itu, juga keberhasilan penerapan strategi market driven di sektor kayu. Dengan strategi ini kami tidak menebang kayu secara sembarangan, harus jelas dulu pasarnya. Hasilnya, harga rata-rata kayu meningkat jadi 130% dan pendapatan dari sektor kayu meningkat pesat,” kata Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar, hari ini, Selasa (03/03).

Holding BUMN Kehutanan

Sejak 2 Oktober 2014, seiiring keluarnya Peraturan Pemerintah RI No 73 tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara, Perum Perhutani telah ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi induk usaha dari semua BUMN yang bergerak di sektor kehutanan. Anak usaha dari Perum Perhutani meliputi Inhutani I-V, PT Perhutani Anugerah Kimia,  PT Palawi Resosis, dan PT BUMN HL. Total ada 9 perusahaan, termasuk Perhutani, yang ada dalam holding tersebut.

Mustoha menegaskan bahwa Perum Perhutani sebagai induk usaha tetap konsisten menjalankan road map perusahaan. Road map tersebut terbagi dalam tiga tahap, yakni pertama; tahu 2013-2014 yang fokus kepada pembenahan proses dan bisnis Inti dengan semangat Getting The Basics Rights.  Kedua, tahun 2015-2017 yang fokus kepada upaya mendorong pertumbuhan dengan memantapkan potensi bisnis turunan dan pendukung dengan semangat Harnessing Potentials. Ketiga, tahun 2018-2020, fokusnya adalah menjaga pertumbuhan berkelanjutan yang bertumpu kepada perbaikan terus menerus dengan semangat sustaining Growth.

“Sebagai induk, Perum Perhutani sangat berkomitmen untuk mengembangkan semua anak usaha. Kami memiliki dua peran yang bisa kami jalankan. Peran pertama adalah sebagai induk itu sendiri yang akan menjaga, mengawasi, dan mendorong pertumbuhan anak usaha karena setelah menjadi induk usaha ini otomotis terjadi konsolidasi keuangan. Peran kedua adalah sebagai entitas bisnis. Kami akan bekerjasama dengan semua anak usaha dalam beragam bentuk,” tegas Mustoha. 

Related

award
SPSAwArDS