Strategi Mengimplementasikan Desain untuk Merek

marketeers article
Sumber: 123RF

Para pemimpin bisnis makin sadar tentang nilai penggunaan desain untuk bisnis mereka, khususnya dalam memberikan diferensiasi pada penawaran. Hal itu demi membangun identitas sekaligus menciptakan pengalaman pelanggan secara unik. 

Apple, NIKE, Starbucks hingga Google merupakan merek-merek yang sukses dengan desain yang kuat. Desain menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari marketing

Bahkan, kekuatannya sangat berperan terhadap tujuan-tujuan pemasaran. Oleh sebab itu, merek harus bisa memanfaatkannya sebaik, sekreatif dan seunik mungkin. Lantas bagaimana caranya?

Dalam acara Campus Marketeers Club edisi bulan Februari yang diselenggarakan di Universitas Paramadina, Selasa (28/02/2023) mengambil tema Cool Design For Hot Brands, para narasumber membagikan insight, serta tips mengimplementasikan desain untuk brand. Rambo A Moersid M.Sn, Dosen Tetap Universitas Paramadina menyampaikan desain harus memerlukan metodologi, sebab hal ini kompleks. 

BACA JUGA: OCBC NISP Business Forum 2023: Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Apalagi, semua manusia memiliki logika yang berbeda-beda. Objeknya pun abstrak, kompleks, dengan unsur yang sangat banyak.

”Dengan adanya metodologi, akan ada nilai kebenarannya. Jika sudah dinyatakan suatu kebenaran alternatifnya, kalian akan yakin bahwa desain yang akan kalian visualkan bisa merepresentasikan klien atau target market,“ kata Rambo.

Dalam membuat desain untuk merek, harus dimulai dari suatu permasalahan atau persoalan. Selain itu, harus dikenal juga secara demografis kepada siapa merek tersebut akan menjual produknya.

BACA JUGA: Tak Melulu soal Harga, Inilah Produk BBM Pilihan Gen Z

“Kreativitas itu muncul dari permasalahan. Selain itu, sebagai desainer, kalian juga harus melakukan evaluasi terus-menerus. Apakah kreasi yang sudah dibuat sudah tepat sasaran atau tidak. Sebab, dalam sebuah merek, kadang tidak hanya menjual fisiknya saja, tetapi ada nilai lebih yang dijual dari merek tersebut yang bisa diambil oleh audiens,” ujar Rambo.

Senada dengan Rambo, Heru Suseno, Exhibition & Promotion AM PT ANTAM Tbk UBPP Logam Mulia bahwa sebelum masuk ke desain, harus diketahui terlebih dahulu produk yang akan dijual perusahaan, profil perusahaan tersebut, dan media promosi yang dilakukan. Lalu, buatlah kreasi yang inline dengan perusahaan atau produk dari perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, produk terbaru Antam, yakni seri tematik Idul Fitri 2023/1444 Hijriah. Produk ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk merayakan momen Ramadan dan Idul Fitri. 

Hal ini pun digambarkan melalui desain khusus dan filosofi yang mendalam dengan harapan para pelanggan akan mengingat berbagai aktivitas, kehangatan, dan kebahagiaan bersama keluarga selama bulan suci Ramadan.

Sebab, saat ingin mempromosikan produk, salah satu strategi yang harus dilakukan adalah menyampaikan kelebihan dari produk tersebut dibandingkan yang lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengangkat desain dari produk tersebut.

“Jadi, bukan hanya sekadar membuat desain saja, tetapi tidak memahami seperti apa yang menarik perhatian audiens. Intinya, jangan hanya berpikir bagaimana membuat desain suatu produk, namun bagaimana cara memberikan kreasi tersebut nilai tambah kepada audiens. Dari situlah kalian akan bisa membuat kreasi yang kreatif, menarik, dan sesuai dengan perusahaan,” kata Heru.

Selanjutnya, Abdul Basyir, Exhibition & Promotion Sr Officer PT ANTAM Tbk UBPP Logam Mulia memberikan tips ketika memasuki dunia kreatif, desain yang seharusnya idealis cukup sulit dilakukan. Menurutnya, hal tersebut tidak cocok untuk diaplikasikan di perusahaan.

“Berdasarkan pengalaman saya, idealis secara desain itu bagus. Tetapi, pada saat praktiknya, cukup susah saat bergabung dengan tim yang di bawahnya ada tim lain. Karena, ketika eksekusi, approval, dan sampai di keluarkan produk tersebut itu harus sesuai arahan dari atasan. Jadi, boleh idealis, tetapi harus bisa menyesuaikan apa target yang perusahaan tuju,” ujarnya.

Ia menyarankan ketika memasuki suatu organisasi, belajarlah desain yang kira-kira mengikuti kebutuhan perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari informasi perusahaan tersebut. 

Menurutnya, informasi itu penting, sehingga kreasi yang akan dibuat tidak akan asal-asalan, dan sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan.

Editor: Ranto Rajagukguk

    Related

    award
    SPSAwArDS